Wanita adalah wanita, tentu bukan pria. Dulu, ayah saya pernah berujar... "Kelak ketika kamu sudah dewasa, pasti kamu akan menyukai yang namanya wanita. Alasannya mudah saja, sebab wanita mempunyai lubang buaya." Begitu tutur ayah saya dulu, ketika dulu saya masih polos, belum tahu apa-apa.
Sekarang menurut saya pribadi sih, saya sudah cukup dewasa. Sudah bisa tergambar bagaimana bentuk dari lubang buaya, meskipun saya masih meraba-raba tentang bentuk detailnya. Termasuk seberapa dalam kedalamannya, sedikit banyaknya juga kurang lebihnya, saya sudah punya tolak ukur.
Memang sih, ketika fakta mengharuskan saya menjadi seorang pria, salah satu kebutuhan saya sebagai pria adalah berpasangan dengan seorang wanita. Tapi kan nggak bisa juga bilamana saya harus ganti lubang tutup lubang, cukup satu lubang saja.
Memang sih, tidak sulit meski tidak mudah juga untuk mempunyai pasangan yang sesuai harapan. Setidaknya ada titian yang harus saya lewati untuk bisa bertemu, menemukan, seorang wanita yang akan pas dan cocok adanya, menjadi pasangan saya.
Atas dasar dan alasan itulah, saya memutuskan untuk mempelajari seluk beluk tentang wanita. Seiring berjalannya waktu, saya mendapatkan ragam macam pengalaman pribadi seputar tentang wanita.
Nah, dari semua pengalaman tersebut, akhirnya saya membuat rangkuman atau kesimpulan, tentang bagaimana seharusnya saya bisa memahami wanita, tentang seputar wanita.
Wanita pertama adalah Hawa, lalu kemudian mencoba memahami seluk beluk tentang Hawa, hingga pada akhirnya saya mempunyai strategi sendiri untuk bagaimana mengenali wanita, memahami wanita, memperlakukan wanita.
"Rangkuman atau kesimpulan yang kurang lebih sekitar sepuluh tahun belakangan ini saya terapkan, di kehidupan saya seputar dunia wanita yang memang tentang wanita, melahirkan 3 tips yang menurut saya sederhana."
Untuk saya tidak sulit untuk mempraktekkan ketiga tips tersebut. Alasannya mudah saja, "Karena pengalaman membuktikan, saya bisa melakukan ketiga tips tersebut, dan syukurnya adalah bisa berhasil mempraktekkannya.
01.Bebaskan
Hak adalah hak, bukan haknya berarti batal. Tidak perlu dikejar, capek. Tunggu saja momentum tepatnya, lalu buktikan kejantananmu. Tapi... jangan hanya sekadar jantan ketika bertempur, mesti jantan juga dong di banyak aspek kehidupan.
02.Baca saja
Wanita itu doyan curhat, baca saja dari curhatannya. Meski laki-laki juga sama, banyak juga yang suka curhat, termasuk saya. Eh maaf, keceplosan.
"Jadi laki-laki itu mesti pandai membaca. Bukan hanya baca buku, baca juga dong yang lainnya."
Dunia ini penuh dengan hal-hal yang harus dibaca, terbaca. Dimana salah satunya adalah kaum Hawa yang sebaiknya bisa terbaca inginnya, mimpinya, sifatnya, dan lain sebagainya.
03.Diamkan
Ayah saya pernah berpesan, "Hati-hati, wanita itu bibirnya ada dua. Dua-duanya terkadang rewel juga cerewet, jadi kamu sebagai laki-laki, perbanyaklah mengalah. Anggap saja ujian kesabaran."
Ayah saya tentu senior, ucapan atau pesan tersebut didasari pengalamannya. Jadi ilmu buat saya, jadi petuah agar saya bisa meminimalisir salah langkah.
"Itu saja 3 tips dari saya, mudah-mudahan ada guna manfaatnya."
Sebagai penutup, saya coba ketengahkan beberapa quotes versi pengalaman pribadi Dua Sisi:
"Seorang Hawa tidak bisa lepas dari yang namanya Adam. Mempunyai pasangan yang sah adanya, adalah kewajiban bernilai ibadah."
"Seorang Hawa tentu benar adanya membutuhkan kehadiran seorang Adam. Supaya terhindar dari pusing tujuh keliling."
"Seorang Hawa sangat membutuhkan kehangatan. Kedinginan hanya akan membuatnya membeku. Kehadiran seorang Adam, adalah salah satu solusinya."
Salam sehat selalu, salam damai dari hati.
DS, 19/09/2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H