Memang hebat, untuk yang segelintir. Hanya hebat, bukan cermat.
Memang cermat. Cermat yang segelintir, peka tergelincir.
Dimana manfaat? Manfaat yang luas, pun sanggup meluaskan.
Merasa cukup untuk yang segelintir saja. Lalu manfaat mengalir, hanya di satu ruang sempit pola pikir.
Sekat menguat, sekat melekat. Sekat membuat hebat yang sesaat justru tertambat.
Manfaat menguap, ingat terlelap, cermat tertutup sungguhlah rapat.
Tinggal hebat yang tersisa. Hebat yang hanya segelintir, di satu ruang kecil sekadar mampir yang hampir pun bisa saja.
DS, 28/08/2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H