Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Giring yang Tengah Titik-titik

27 Agustus 2020   13:29 Diperbarui: 7 Desember 2020   12:56 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi


Sebagai pribadi, tentu saja memiliki naluri. Mempunyai empati, meski seringkali diuji oleh emosi. Sebagai pribadi pasti punya juga sudut pandang dari dua sisi, sebagai bagian dari mengamati apapun situasi yang kini tengah terjadi.

Mencoba cetuskan visi misi tentang apapun yang harus terhimpun, menjadi sekumpulan keadaan yang akan melegakan di hari ini, hari esok, juga masa depan, tentu mesti diupayakan selama hayat dikandung badan.

Menjalani aneka ragam situasi di setiap harinya, yang tentu saja membutuhkan strategi terkini yang memang baru adanya. Strategi terbaru yang akan bisa menjadi solusi terkini sebuah pembaruan keadaan, sesuai perkembangan dan kemajuan di era sekarang ini.

Sebagai pribadi, sekali lagi, tentu sering mengalami hal-hal yang adalah uji diri. Situasi yang terjadi tidak sesuai harapan hati, keinginan membumbung tinggi, bahkan kerap kali juga hanya mengisi hari demi hari dengan hanya tersisa sedikit termotivasi.

Sebagai pribadi, mungkin juga pernah berdialog dengan diri sendiri. Ya itu tadi, mengenai apapun jenis atau bentuk tanya mengenai apa saja situasi dan kondisi yang tengah terjadi saat ini, pun tentang bagaimana sebaiknya kelak di kemudian hari.

"Sebelah kiri ada pandemi. Sebelah kanan ada elegi. Di bawah ada resesi yang terbayang, lalu di atas ada mimpi yang belum terpenuhi, belum terealisasi menjadi bukti terkini. Lalu harus bagaimana ini?" Kurang lebih seperti itu pertanyaannya.

Tentu, banyak tanya yang memang butuh jawabannya. Selain tentang situasi terkini, bisa juga ada tanya yang tersirat oleh diri sebagai pribadi, "Mungkinkah diri sebagai pribadi bisa menjadi seorang pemimpin NKRI?"

Memang, sah-sah saja mempunyai keinginan, atau katakanlah sebuah cita-cita. Itu haknya seorang insan mempunyai impian yang sekiranya akan bisa tidak hanya sebatas wacana. Sesuai passion dan capability yang dimiliki seorang insan tersebut tentunya.

Diri adalah apa yang diri pikirkan. Melakukan apa saja sesuai yang terpikirkan. Ketika diri sebagai pribadi berhasil. Berarti itu berkat doa, usaha, dan keyakinan diri itu sendiri untuk meraih keberhasilan.

Pun sebaliknya, bilamana diri sebagai pribadi bersua dengan yang namanya kegagalan, berarti itu adalah sebuah proses pembelajaran. Berarti masih ada satu dan lain hal yang semestinya dibenahi terlebih dahulu.

"Namun tentunya tak hanya sebatas hak seorang pribadi. Sebab seorang pribadi pun mempunyai kewajiban juga tentunya."

Nah! Begitupun ketika mencoba mencermati situasi terkini saat ini, dimana seorang Giring Ganesha yang adalah seorang public figure, mencalonkan diri untuk menjadi salah satu kandidat pemimpin negeri ini.

Seorang Giring Ganesha yang awalnya, bisa dikenal banyak orang karena profesinya sebagai musisi. Seorang vokalis grup band yang bernama Nidji, dengan salah satu lagu hitsnya yang berjudul "Disco Lazy Time".

Menurut info terkini, beliau yang didaulat menjadi Plt Partai Solidaritas Indonesia, membuat berita yang tentu saja menggegerkan publik. Seorang Giring nyapres, menjadi salah satu kandidat yang akan menjadi sosok pemimpin RI di periode yang akan datang.

Tentu sah-sah saja bilamana beliau kini membuat gebrakan, untuk menjadi salah satu WNI yang mencalonkan diri menjadi pemimpin RI untuk pemilihan tahun 2024 yang akan datang.

Sah-sah saja tentunya, bilamana terbukti bisa memimpin diri sendiri, sesuai kapasitas yang diri miliki. Lalu kemudian mempunyai visi misi yang mumpuni, untuk bisa menjadi seorang pemimpin bagi negeri ini di kemudian hari.

Seorang Giring Ganesha mempunyai haknya juga kewajibannya sebagai WNI. Seorang Giring nyapres 2024 adalah wajar adanya. Pun tentunya, sang waktu juga kelak yang akan menjawabnya. Tentang kebenarannya, tentang jadi atau tidaknya, tentang berhasil atau gagalnya.

Setiap pribadi yang adalah WNI, punya hak untuk mencalonkan diri sebagai calon pemimpin yang akan bisa memimpin negeri ini. Meski tak bisa hanya sekadar bermodal nyali, harus diimbangi juga dengan visi misi yang luas, demi kesejahteraan seluruh rakyat NKRI.

Kadar kemampuan dan kepantasan seorang pribadi itu sendiri juga mesti teruji lalu terbukti. Demi bisa membuktikan, bahwa dirinya memang seorang figure pemimpin yang terpilih menjadi pilihan rakyat secara keseluruhan, dari Sabang hingga Merauke.

Quotes versi Dua Sisi:
Politik itu memang tidak selalu akan baik, tapi menarik. Politik itu tak serta merta akan senantiasa cantik, tapi tetap saja menarik untuk ditilik.

Salam damai dari hati
DS, 27/08/2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun