Mohon tunggu...
Ridwan Ali
Ridwan Ali Mohon Tunggu... Freelancer - Me Myself and I

Baiklah, kita mulai. Ceritanya, lanjutannya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Haruskah Ada Judulnya?

22 Juli 2020   21:27 Diperbarui: 22 Juli 2020   21:19 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


detik yang berdetak
akan hinggap di satu titik yang bukan andai saja
lalu tercetak ujung detak

menit meniti titian lika-liku
yang berlaku kadang luka sebab perilaku
teralami kala lupa kerap menganga

jam siap sedia menghujam
bukan dendam namun redam
sekumpulan kejam yang mungkin saja tertanam

hari demi hari tersusuri bulan
rangkaian bulan saling berdekatan
turun temurun yang kemudian
membentuk sekumpulan tahun demi tahun

"Yang fana adalah waktu" ujarnya saat itu
sebab saat ini bukanlah waktu itu
sebab saat ini dirinya tengah menuju
tatanan baru beda ruang pun waktu

puisi ini memang tentangnya
inspirasi darinya
tentang waktu yang sifatnya sementara saja
sebab ujung-ujungnya... 
"Waktu jualah yang menjadi akhirannya."

Masih mengenangnya, Sang Guru Sastra SDD

Salam Puisi, Ridwan Ali 22072020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun