Dia yang adalah dia... panggil saja namanya Radja. Seorang pria yang punya tingkat kepedean yang luar biasa. Bahkan sampai ada beberapa wanita yang menilainya istimewa berlabelkan juara.
"Kenapa seorang juara?!" Karena dia mahir bermain dengan kosa kata, lihai menebar canda tawa yang bisa membuat lebih dari satu wanita, betah dan merasa nyaman berada didekatnya.
Mengenai tebar pesona, itu bukan gayanya. Cukup bagi dia melakukan hal-hal yang bisa membuat orang lain tidak termanipulasi oleh kata-kata yang hanya dusta belaka, atau bisa juga disebut omong kosong yang memang tak berisi apa-apa, tanpa bukti nyata. "Begitulah kira-kira, hehehehe..."
Sebut saja namanya Dinda, entah Dinda yang mana dan juga anaknya siapa. Hanya saja... seorang Radja berhasil berkenalan dengannya, pada suatu ketika di salah satu tempat yang letaknya berdekatan dengan taman kota.
"Hai... apa kabar?"Â Say hello terucap dari Radja.
"Hai juga, siapa ya?!" Balas Dinda yang lalu ungkap tanya.
"Kenalkan... Namaku Radja, seorang lelaki biasa yang hadir untuk sekadar menyapa saja."
"Oh... Aku Dinda, salam kenal ya. Kan sebelumnya kita belum kenalan."
"Eh iya... kita baru kenal ya. Oh iya, nggak keberatan kan kenal dengan saya? Eh! Maksudku kenalan denganku? Hehehehe..."Â Radja mulai menyusun langkah pertama.
"Oh... no problemo, santai!" Ujar Dinda dengan mimik muka yang mana ada tegang-tegangnya.
Agenda perkenalan yang memang tak sengaja, tanpa sedikitpun niatan... sukses dijalankan. Wajah-wajah riang keduanya, terpancar nyata dari beberapa adegan percakapan yang keduanya pertontonkan.