Mohon tunggu...
Widhi Putri
Widhi Putri Mohon Tunggu... Ilmuwan - Aquatic ecologist and microbiologist

Biologis kelautan yang merantau dari Jakarta ke Jerman Utara, senang menikmati alam dan jalan-jalan di pantai.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dari Sungai Ciliwung menuju Sungai Elbe

13 Agustus 2024   16:51 Diperbarui: 13 Agustus 2024   22:52 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinggir Sungai Ciliwung (Putri)

Widhi bertugas untuk membersihkan sekitar 30 kamar dalam sehari dengan kurun waktu 7 jam dalam sehari. Selain itu, Widhi dan temannya pergi ke pabrik. Mereka harus bangun sekitar jam 4:00 CEST untuk berangkat ke pabrik yang berada di luar kota. Pekerjaan di pabrik tidaklah mudah. 

Ia belajar menjadi seorang buruh, yang terkadang ada petugas yang berbicara dan berperilaku kasar. Serta, waktu untuk bekerja selama 12 jam, dan hanya diberi waktu sebentar untuk istirahat makan dan duduk. 

Sisanya, ia harus berdiri sambil mengepakkan souvernir yang berada di pabrik tersebut. Ditambah kadang ia harus bekerja semalaman dan tidak tidur. Di sisi lain, ia harus belajar, karena bagaimanapun juga ia berjanji untuk pulang ke Indonesia dengan membawa sertifikat. 

Pekerjaan tersebut tidak berlangsung lama, lalu Widhi bekerja sebagai pembersih klinik. Di sini ia merasa senang, karena bossnya sangat baik dan ramah. Dia harus membersihkan klinik tiga lantai di akhir pekan. Selain itu, di hari biasa dia bekerja sebagai asisten beberapa professor dan kadidat doktor di institut ia belajar.

Widhi tersenyum mengingat masa yang tidak mudah untuk dilewati. Akan tetapi dari situ, ia belajar banyak hal mengenai kehidupan sebagai bagaimana bersikap sebagai seorang atasan ke bawahan, bagaimana menjadi buruh, "ressilient". 

Selain itu tentunya, percaya bahwa "bermimpi dan beriman besar, dan biar yang Besar mengamininya". Tanpa semua perjuangan yang dimulai orangtuanya dari pinggir Sungai Ciliwung tersebut, dia mungkin tidak akan bisa berada dan berdiri di depan Sungai Elbe saat ini.

Percayalah bahwa bila itu milikmu, maka semesta akan membantumu. Ternyata benar, rejeki memang tidak pernah tertukar.

Rumah di pinggir Sungai Ciliwung, Jakarta (Putri)
Rumah di pinggir Sungai Ciliwung, Jakarta (Putri)

Pinggir Sungai Ciliwung (Putri)
Pinggir Sungai Ciliwung (Putri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun