Mohon tunggu...
KKN Kolaboratif 173
KKN Kolaboratif 173 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kami mahasiswa KKN Kolaboratif #3 Kabupaten Jember tahun 2024 yang ditempatkan di Desa Subo, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lebih dalam Desa Subo bersama Mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 173

29 Juli 2024   23:52 Diperbarui: 30 Juli 2024   00:02 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah Kabupaten Jember secara resmi melepas mahasiswa KKN Kolaboratif #3 pada hari Senin (22/07/2024). Kegiatan pelepasan ini berlangsung dengan meriah dan dihadiri oleh mahasiswa dari 16 perguruan tinggi yang berbeda. Pelepasan mahasiswa KKN Kolaboratif #3 ini dilaksanakan di depan kantor bupati Jember.

Terdapat lebih dari 200 kelompok yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Salah satu kelompok yang terlibat adalah kelompok 173 yang akan ditempatkan di Desa Subo, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember.

Sumber: dokumen pribadi
Sumber: dokumen pribadi

Kecamatan Pakusari memiliki 7 desa diantaranya desa Kertosari, Pakusari, Sumber Pinang, Subo, Patemon, Bedadung, Jatian. Desa Subo terpilih sebagai lokasi KKN Kolaboratif #3 Kelompok 173. Desa Subo sendiri memiliki 4 dusun yaitu dusun Gudang Duren, Kaliwining, Karang Sadang, dan Sanggar. Lokasi posko KKN Kolaboratif #3 Kelompok 173 terletak di dusun Sanggar yang merupakan dusun paling selatan dari desa Subo.

Sebagian besar penduduk desa Subo memiliki mata pencarian sebagai petani. Saat ini komoditas utama di desa Subo adalah tembakau. Tembakau ini nantinya akan diproses dan dikirimkan ke pabrik rokok terdekat. Namun, disisi lain terdapat permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat desa Subo. Musim kemarau menyebabkan sumur di beberapa rumah warga menjadi kering. Akibatnya, mereka melakukan aktivitas mulai dari mandi hingga mencuci baju di sungai maupun sumber mata air terdekat.

Pemerintah desa Subo mengupayakan ketersediaan air bersih dengan melaksanakan program swadaya air bersih dengan melakukan pengeboran sumber mata air dan ditampung di tandon air kemudian disalurkan ke rumah warga. Kekeringan air sumur di desa Subo hanya terjadi di musim kemarau. Apabila sudah memasuki musim penghujan, air di dalam sumur akan terisi lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun