Mohon tunggu...
Donni Sudjatmoko
Donni Sudjatmoko Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seseorang yang ingin belajar menulis dan mengungkapkan isi hati dan gagasan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hujan: Berkah Atau Musibah?

16 November 2011   06:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:36 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan sudah mulai turun.

Saat panas terik, kita sering mengeluh kapan hujan akan turun. Curahan air hujan dari langit diharapkan bisa melepas dahaga di tengah kemarau yang panjang. Doa dan harapan pun terucap, meminta hujan diturunkan.

Kini, hujan sudah mulai turun. Di tempatku, sering selepas siang, hujan turun. Ada yang sekedar gerimis menyapa, ada yang lebat sekali.

Hujan kecil, serasa nikmat. Halaman dan tanaman tersiram air. Lingkungan sekitar menjadi segar.

Hujan sedang, sudah mulai membuat genangan air di sudut-sudut kota.

Hujan besar, genangan air menjadi kolam renang di tengah kota, tanah longsor dan pohon tumbang yang tidak jarang memakan korban jiwa.

Kalau sudah mulai banjir gini, pastinya akan membuat susah semua orang. Pastinya mobilitas orang akan terganggu baik itu berangkat sekolah, ke kantor  ataupun berdagang. Titik banjir di tempat yang sama dari tahun ke tahun. Apa kabar pemerintah ?

Kalau banyak bencana gini seakan hujan adalah musibah. Tapi kalau menurutku hujan adalah berkah pemberian Tuhan. Tinggal kita sendiri yang harusnya menjaga lingkungan. Jangan salahkan hujannya jika banjir, tapi salahkan kita sendiri yang tidak peduli pada lingkungan, serta pemerintah yang tidak berhasil mengatasi banjir padahal.

Ayo ah.. kita jaga lingkungan kita. Saat ada pemilihan pemimpin daerah, pilihlah pemimpin yang peduli lingkungan. Jangan pilih lagi pemimpin yang terbukti gagal mengatasi banjir padahal sudah berkuasa sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun