Perkembangan mata uang kripto telah membuka berbagai konsep baru dan berhasil mentransformasikan bisnis perusahaan-perusahaan besar menjadi bisnis yang adil dan dikuasai oleh masyarakat sebagai pengguna dan penerima pendapatan dari aktivitasnya. Dunia saat ini mengenal berbagai jenis konsep: "Play to Earn (P2E)" dan "Move to Earn (M2E)".
Play To Earn (P2E)Â
Industri game berkembang sangat pesat dan perusahaan-perusahaan raksasa menghasilkan ratusan miliar dolar dari bisnis ini. Pada tahun 2023, pendapatan industri game diperkirakan mencapai $365,6 miliar di seluruh dunia. Pendapatan tersebut berasal dari penjualan fisik (penjualan game dalam bentuk disc atau cartridge untuk konsol dan PC), penjualan digital (penjualan melalui platform digital seperti Steam, PlayStation Store, dan App Store), serta DLC (downloadable content) (penjualan dalam bentuk karakter baru, level baru, atau cerita tambahan), Penjualan microtransactions (misalnya menjual item virtual dalam game yang dapat digunakan untuk meningkatkan gameplay atau penampilan karakter)serta menjual merchandise dan iklan. Dengan konsep ini para pemain, membayar untuk membeli dan memainkan game ini untuk bersenang-senang, namun tidak memiliki hak penuh atas karakter atau item virtual yang kami beli atau mainkan.
Saat ini konsep baru yaitu konsep Play to Earn (P2E) sedang menarik perhatian banyak orang. P2E merupakan model permainan yang memungkinkan pemain memperoleh pendapatan nyata berupa aset kripto atau NFT (Non-Fungible Token) dan cryptocurrency dengan  bermain game. Konsep ini berbeda dengan permainan tradisional dimana barang virtual yang dibeli atau diperoleh tidak dapat diperjualbelikan.  P2E menggunakan teknologi blockchain untuk mengubah barang-barang tersebut menjadi aset digital yang dapat dimiliki dan diperdagangkan di dunia nyata. Aset tersebut dapat berupa karakter, item virtual, atau bahkan virtual Land.
Move to Earn (M2E) Â
Move to Earn (M2E) merupakan disrupsi menarik dalam industri kebugaran di masa pandemi. Konsep tersebut memberikan penghargaan kepada pengguna atas aktivitas fisiknya dalam bentuk aset kripto atau NFT (non-fungible token) dan cryptocurrency.
Dengan kata lain, semakin aktif pengguna bergerak dan berolahraga, semakin besar potensi penghasilan yang bisa diperoleh.
Tidak seperti aplikasi kebugaran tradisional yang menyimpan data di perangkat pribadi, M2E menggunakan teknologi blockchain untuk melacak aktivitas fisik. Data ini dapat diverifikasi dan kemudian diubah menjadi aset digital berharga yang  dapat diperjualbelikan.
Edu To Earn (E2E)
Terinspirasi oleh dua konsep sebelumnya, saya menyampaikan konsep ini pada paparan tugas ahir pendidikan fundamental of Blockchain di Emurgo, sebuah perusahaan blockchain Cardano yang memberikan solusi bagi pengembang, startup,  perusahaan dan pemerintah.  Konsep ini merupakan solusi permasalahan ketimpangan  pendidikan di Indonesia dimana tidak terjangkaunya biaya pendidikan bagi siswa dan minimnya pendapatan bagi guru.
Konsep ini menarik karena seluruh aktor yang terlibat dalam ekosistem pendidikan menerima hasil kegiatan yang telah mereka lakukan berupa imbalan cryptocurrency yang dapat dikonversi menjadi mata uang fiat. Konsep ini akan mendorong semua yang terlibat untuk berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan seluruh tugas dan mendorong inovasi di kalangan guru.
Sebagai Contoh Siswa akan menerima reward setiap kali mengikuti kelas, menyerahkan tugas, mengikuti ujian, dan melakukan aktivitas tertentu lainnya. Untuk setiap kegiatan, siswa menerima imbalan berupa cryptocurrency yang dapat ditukar dengan mata uang fiat. Hasil penjualan  dapat digunakan untuk membiayai biaya pendidikan yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan.Â