Tapi apakah manusia purba bisa digolongkan sebagai "manusia"?
Menurut defenisi KBBI dan studi alamiah dasar, "Manusia" adalah mahluk yang memiliki kesadaran akal budi, juga memiliki pengetahuan yang bisa terus berkembang.
Manusia purba tak ada bedanya dengan simpanse, sama-sama tak ada perkembangan pengetahuan, sejak ribuan tahun lalu s/d sekarang, simpanse tetap saja mencari semut di lubang menggunakan ranting, atau gunakan batu tajam untuk membelah buah.
Manusia purba pun juga begitu, selama jutaan tahun tetap saja gunakan tombak utk berburu & hidup di gua.
Lalu tiba-tiba muncul golongan "Manusia" dari jenis homo sapiens yg mampu mengembangkan pengetahuannya, tidak butuh waktu lama, hanya sekitar 5000-6000 tahun saja sudah mampu capai abad komputer.
Ada suatu teori yg mengatakan :
Semua manusia pasti homo sapiens, tapi tidak semua homo sapiens pasti manusia.
Menurut salah satu analisa tafsir yg pernah saya baca, Nabi Adam adalah homo sapiens pertama yg kecerdasannya diupgrade Tuhan.
Artinya, sebelum masa Adam, sudah ada homo sapiens, tapi tingkat pengetahuannya tidak berkembang alias sama seperti hewan. (Sumber)
Tidak ada yg bisa memastikan di tahun kapan Nabi Adam hidup, ada yg menduga mungkin pada zaman Paleolitikum, karena dimasa itu mulai ada perubahan cara hidup homo sapiens.Â
Tapi perubahan drastisnya terjadi sejak 5000-6000 tahun yg lalu, karena di era itu, diturunkan Nabi Idris untuk mengajari manusia sistem huruf, matematika & pengetahuan modern lainnya, hingga mampu mendirikan kota & bangunan2 megah.Â
Tapi sayangnya, kisah tentang Adam, Syits, Idris, yg diceritakan turun temurun banyak mengalami distorsi informasi, dibumbui unsur imajinasi sec berlebihan, makanya berubah jadi cerita dewa-dewa, contoh: Idris yang kemudian dipuja sbg dewa Osiris di Mesir & dibuatkan patung sphinx, atau dilukiskan orang sumeria sebagai dewa anunnaki dsb
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI