Stunting merupakan salah satu masalah yang amat penting sehingga menjadi fokus pemerintah Indonesia.
Stunting dapat terjadi di suatu negara apabila negara tersebut memiliki masalah stunting di atas 20%. Akan tetapi, melansir dari Dinkes Papua angka stunting di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 21,5%.
Sebagai bentuk pengabdian masyarakat di desa Lalang, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, kelompok KKN 147 UINSU melaksanakan program sosialisasi pencegahan stunting kepada Siswa-Siswi SMP Negeri 3 Tanjung Pura. Siswa-Siswi SMP dipilih sebagai target karena pada usia tersebut, mereka berada pada masa pertumbuhan yang penting dan mulai memiliki pemahaman lebih baik tentang kesehatan serta dampaknya. Edukasi tentang stunting bisa membantu mereka memahami pentingnya nutrisi yang baik dan perawatan kesehatan sejak dini.
Selain itu, anak-anak SMP juga dapat berperan sebagai agen perubahan dalam keluarga mereka. Dengan pengetahuan yang cukup, mereka bisa menyebarkan informasi yang benar kepada orang tua atau adik-adiknya tentang pentingnya pola makan sehat untuk mencegah stunting.
Sosialisasi pencegahan stunting ini dilaksanakan selama dua hari, yakni pada tanggal 6-7 Agustus 2024. Program sosialisasi ini juga melibatkan peran pejabat Desa seperti Kepala Desa, Posyandu Desa Lalang, serta para Guru SMP N 3 Tanjung Pura.
Pada hari pertama, para Siswa-Siswi SMP N 3 Tanjung Pura diberikan bekal materi terkait pengenalan stunting, sebab dan akibat dari adanya stunting, serta cara terbaik untuk mencegahnya. Pemaparan materi sosialisasi tersebut diberikan langsung oleh ketua kelompok KKN 147 UINSU, yakni M. Abdurrahman Ray, serta Rachma Syarina Aatifa yang merupakan salah satu Mahasiswi berprestasi UINSU yang tergabung dalam kelompok tersebut.
Pada hari kedua, kelompok KKN 147 UINSU melakukan kegiatan sarapan bersama dengan Siswa-Siswi SMP N 3 Tanjung Pura. Menu sarapan yang dimakan tentunya dengan nilai gizi yang baik agar dapat mencukupi nutrisi para peserta didik.
Dalam wawancara yang dilakukan secara langsung dengan salah seorang Guru SMP N 3 Tanjung Pura, yakni Bapak Zulchoiri terkait sosialisasi "Stop Stunting, Gizi itu Penting!" yang diberikan oleh kelompok KKN 147 UINSU, beliau menegaskan bahwa program ini berdampak positif baik bagi para Siswa-Siswi, sekolah, bahkan masyarakat. Karena masih banyak dari peserta didik yang tidak sarapan sebelum berangkat sekolah. Hal juga didukung dengan kurangnya peran Orang tua dalam menyiapkan sarapan pagi untuk anak-anaknya dan lebih memilih untuk memberikan uang jajan yang lebih agar mereka bisa membeli jajanan di warung ataupun kantin sekolah.
"Apabila kita hubungan dengan prestasi belajar, Siswa yang sarapan pagi sebelum berangkat sekolah setiap harinya terlihat lebih cerdas ketika sedang belajar, sementara Siswa yang tidak sarapan pagi akan lebih sulit untuk menangkap pelajaran yang sedang berlangsung." ucap Pak Zulchoiri.Â
Beliau juga berharap dengan adanya sosialisasi yang diberikan oleh kelompok KKN 147 UINSU akan membuka prespektif masyarakat menjadi lebih peduli akan kesehatan anak terutama dalam mencegah stunting, serta dapat dilakukan program lanjutan kepada para Siswa-Siswi agar sosialisasi pencegahan stunting yang diberikan lebih intens.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H