Mohon tunggu...
awan hitam
awan hitam Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Logika

Nurani

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Fokus

14 April 2022   02:35 Diperbarui: 14 April 2022   02:41 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam terangnya jumawa kurangkai kata

Apa siapa dimana emosi berada

Kedangkalan jiwa membara

Seolah iya nmun fana

Lamunan terbang ke arah semu

Berurutan seperti keinginanmu

Melaju melepas raga

Dalam diam engkau terbang entahkemana

Suara dan gerakan menyadarkanmu

Kembali ke raga yg semu

Qm masih terdiam membisu

Membalas sahutan tanya sang waktu

Ini benar dirimu

Atau bukan dirimu

Ini nyata atau palsu

Helaan nafas jelas sadarkan dirimu

Ini jati dirimu 

Kembali jalani jangan kau lari

Fokuskan nyata dan hadapi

Rintangan menepi, tapak kaki resapi 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun