Mohon tunggu...
awan hitam
awan hitam Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Logika

Nurani

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penjual di Pinggir Jalan

8 Maret 2022   19:56 Diperbarui: 8 Maret 2022   20:03 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam hentakkan gas motorku, kudengar

Lirih suara memohon padaNya, "semoga dagangan laku"

Secukupnya untuk memenuhi kebutuhan

Kudengar jg begitu keras suara memohon "SEMOGA DAGANGANKU LAKU"

Karena terjepit oleh kebutuhan, hanya bisa melanjutkan kehidupan, 

Sarana dan prasarana yg seadanya, lampu redup, rak kayu, tersusun telo, ubi dan nanas 

Kiasan seorang tua, jika beli telo tak perlu dipilih lagi karna penjualnya yg berpengalaman, telo sudah pasti meduk

Apakah aku harus menepi membelinya, atau putar balik membelinnya, 

Aku belum butuh dan ingin makanan itu, 

Karena penjual tidak ingin dikasihani, maka jika butuh dan ingin maka belilah dan masak untuk dimakan, 

Dan jangan membeli karna rasa kasihan, 

Semua berjuang, merangkak perlahan, roda pasti berputar, yakin! 

Mugi mugi diparinggi laris, berkah,.. Amin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun