Tabir, (Kehidupan),
Tabir yang menyelimuti begitu kuat,
Hai, adakah yang berbudi-pandai sudi menyingkap,
Ketika, Ketakutan pada arah ketentraman,
Kecemasan pada tujuan dan harapan,
Kesedihan pada tumbuhnya kebahagiaan,
Hmm, Kami hanya bersandar dan berserah,
Melampaui daya-upaya dan kuasa kami,
Hingga demi rentang kehidupan, Percaya-lah,
Demi waktu bilamana akan usai,
Waktu akan terus melaju pada peradaban,
Bukan pada prasangka permulaan, tetapi,
Kembali pada keselarasan dan ketaatan,
Se-iring gejolak dan isyarat kejadian alam,
Bilamana terjadi pengingkaran akan kerusakan,
Demikian, tertulis purna di Altar Kehidupan,
Tali yang terulur di kehidupan,
Tak semestinya menghalangi lajur kehidupan,
Karena hokum kehidupan tak berlaku surut,
Bilamana keburukan nafsu diperturutkan.
Sekedar berbagi dalam kehidupan.
Selamat berjuang dalam kebersamaan.
~salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H