Mohon tunggu...
Tugu Monas Salirane
Tugu Monas Salirane Mohon Tunggu... Administrasi - Berbagi, walaupun hanya imajinasi.

Pe_cinta Seni Kata, Arch_Designer_Bkuwatarch.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Realitas, (Egoism),

29 Mei 2021   23:31 Diperbarui: 29 Mei 2021   23:32 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Aku tidak sedang ngutuk diri,
Atau mengurung diri,
Hanya egoism,  hingga aku, aku dan aku,
Bukan aku tak percaya diri,
Atau lari dari dilemma yang mendera pada hari,
Realitas, ingin ku-lupa hingga se-patah hati,
Berulang kali, semesta bertanya tentang esuk hari,
Selepas, aku tak ingat apa yang terjadi,
Tetapi, hai, engkau selalu mengikuti,
Tak ada janji pada-mu untuk kesekian kali,
Dan, biarkan aku mencintai malam dengan se-penuh perhatian,
Melukis peradaban dengan tinta rembulan,
Dibawah pandang tamaram hingga pagi menjelang,
Persembahan ketika hari kembali terang.

Dibalik kesukaran, ada kemudahan,
Dibalik musibah, ada hikmah,
Dibalik kesedihan, ada kebahagiaan,
Demikian seterus-nya, per-juang-an,
Maka, teruslah berjalan ke-depan dengan tenang.


~salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun