Media memiliki peran dalam mempengaruhi opini publik dalam memilih keputusan. Menurut Zaller (1992), opini massa sebagian besar dipengaruhi oleh media massa, keputusan pemilih sebagian besar terpengaruh oleh media massa. Pada Pemilihan Umum (Pemilu) media luar ruang baliho memiliki peran dalam mempengaruhi presepsi khalayak dalam menentukan keputusan dalam memilih.
- Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Media Baliho
Penggunaan media baliho dalam kampanye politik berkaitan langsung dengan komunikasi politik yang baik. Komunikasi politik yang efektif mampu mendorong simpati masyarakat dalam menentukan keputusan memilih. Inovasi, desain visual yang menarik, lokasi pemasangan baliho, prilaku politik kandidat menjadi factor utama yang mempengaruhi efektivitas pengunaan media baliho. Â
METODE PENELITIAN
Metodologi yang digunakan pada penelitian ini bersifat kualitatif. Menurut Moleong (2007), penelitian kualitatif sebagai penelitian yang dimaksud untuk mengetahui dan memahami peristiwa yang tengah terjadi serta fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Â Penelitian kualitatif bertujuan untuk mengungkap makna terhadap fenomena prilaku kehidupan manusia yang berkaitan dengan komunikasi politik dan partisipasi khalayak dalam pemilihan umum.
Proses analisis data kualitatif melibatkan pengunaan deduktif, di mana temuan-temuan yang muncul akan membentuk pola-pola dan temuan berikutnya. Metode ini juga memberikan kebebasan bagi penulis untuk mengkesplorasi persoalan dan keragaman fenomena yang terkait dengan pengaruh media baliho pada keputusan pemilih.
Metode penelitian kualitatif ini diharapkan dapat menggali pemahaman tentang bagaimana media baliho memberikan pengaruh kepada keputusan pemilih, dan bagaimana media baliho ini mempengaruhi proses pengambilan keputusan pemilih pada pemilu 2024.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penggunaan baliho bertujuan untuk membangun citra kandidat calon anggota untuk mencapai kemenangan. Penggunaan baliho lebih mudah, cepat, dan tepat sasaran dalam pembentukan presepsi pemilih terhadap kandidat. Penggunaana bliho dianggap upaya yang tepat dan cukup praktis dalam menyampaikan pesan politik kepada khalayak.
Menurut Astuti (2021), Dalam proses komunikasi politik digunakan simbol-simbol atau simbol-simbol komunikasi yang mengandung pesan-pesan politik dari individu atau kelompok kepada masyarakat. Baliho digunakan dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap kandidat dan didorong oleh faktor efetivitasnya sebagai suatu media komunikasi. Baliho lebih sering digunakan karena merupakan alat komunikasi politik yang sangat efektif untuk membangun kepercayaan, penerimaan, dan dukungan masyarakat terhadap pemilu. Selain itu, baliho juga digunakan untuk menggalang simpati masyarakat pada saat proses pemilihan umum dan menyebar luaskan informasi tentang program kerja, visi dan misi, dan lain-lain. Citra politik atau yang disebut dengan merek politik sekaligus dapat diserap oleh masyarakat. Jadi baliho dalam kampanye politik merupakan alat untuk menunjukan jati diri kandidat sekaligus identitas politiknya dalam meraih kemenangan pemilihan umum. Komunikasi terjadi antara kandidat dengan calon pemilih terbentuk melalui   simbol-simbol dan tulisan yang terdapat dalam baliho.
Pada era digital seperti saat ini, penggunaan media baliho masih dianggap sangat relvan dan umum digunakan dibanyak negara dalam kampanye politik karena media baliho dianggap dapat menjangkau lebih luas target terutama di daerah tertentu dimana kemungkinan akses internet terbatas atau preferensi pemilih masih lebih memilih media tradisional. Fokus pada baliho sebagai alat untuk kampanye politik memiliki beberapa keuntungan dan pertimbangan tersendiri bagi penggunaanya.
Baliho memberikan tampilan visual secara fisik yang kuat di dalam ruang publik. Dengan memasang baliho di lokasi-lokasi yang strategis seperti jalan besar yang sering dilalui, lokasi fasilitas umum, dan tempat ramai lainnya, dapat dipastikan bahwa pesan politik yang disampaikan tersampaikan pada calon pemilih potensial secara luas. Perlu diperhatikan desain visual yang tepat dapat menjadikan identitas politik yang kuat dan mudah diingat oleh khalayak luas. Dengan adanya baliho di banyak lokasi akan menciptakan suasana kampanye politik yang intens dan meriah. Biasanya tampilan visual dan ukuran baliho sangat mencolok yang bertujuan untuk mendapatkan perhatian masyarakat luas dengan cepat. Konsistensi pesan kampanye penting dalam setiap baliho dan mencerminkan nilai-nilai serta janji politik kandidat. Penggunaan baliho juga dianggap lebi cepat dalam menyampaikan pesan kampanye. Karena desain visual yang mencolok, slogan yang singkat serta padat pesan kampanye dengan cepat tersampaikan kepada calon pemilih. Berbeda dengan pengunaan media digital yang memerlukan waktu dan akses internet yang stabil  dan juga pemahaman teknologi yang lebih tinggi.