Mohon tunggu...
Awaludin Rauf Firmansyah
Awaludin Rauf Firmansyah Mohon Tunggu... Teknisi - Educate Yourself - Penggemar Sepak Bola, Sejarah, dan Seni

Just Sharing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lini Lapangan Hijau, Lekas Bangkit Sepak Bola Eropa!

17 Maret 2020   18:57 Diperbarui: 17 Maret 2020   20:09 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jum'at, 13 Maret 2020 yang lalu, Badan Liga Sepak Bola Jerman (DFL) telah memutuskan bahwa penyelenggaraan tatanan kompetisi sepakbola berformat liga dan piala di negara tersebut harus ditunda terlebih dahulu, menyusul wabah virus Corona (Covid-19) yang makin merambah luas di eropa khususnya negeri dengan jumlah penduduk lebih dari 83 Juta jiwa tersebut. 

Bundesliga menjadi kompetisi terakhir di lima liga top eropa yang harus ditunda berkaitan dengan virus corona yang bahkan telah menjangkiti beberapa pemain sepakbola di eropa. 

Liga-liga top seperti Serie A, La Liga, Ligue 1, dan liga yang dianggap paling kompetitif, EPL sudah menyetop liga nya untuk sementara sesuai dengan perintah otoritas pemerintah di negara terkait. 

Liga-liga lain seperti Raffeisen Super League (Swiss) dan Eredivisie (Belanda) bahkan sudah jauh-jauh hari menyetop berjalannya aktivitas sepakbola, demi meminimalisir penyebaran virus yang telah menimbulkan jatuhnya banyak korban jiwa di berbagai negara di dunia.

Bundesliga sendiri masih menyisakan 12 pertandingan, dengan Bayern Munich menjadi pemuncak klasemen sementara dengan keunggulan 4 poin dari Borussia Dortmund di posisi kedua dan 5 poin dari RB Leipzig di posisi ketiga. 

Banyak spekulasi yang menyatakan bahwa kompetisi kasta tertinggi di negara asal NAZI ini akan benar-benar dihentikan, yang artinya tidak akan ada yang menjadi juara, pun juga tak ada yang terdegradasi, yang ada hanya promosi. Itu berarti musim depan Bundesliga bisa jadi akan memulai start dengan 22 tim. 

Akan tetapi, semua itu masih asumsi, mengingat masih ada opsi EURO 2020 akan dilangsungkan desember mendatang, menunggu gelaran liga-liga eropa untuk tiup peluit akhir.

Dari Italia, krisis mulai dirasakan, isolasi besar-besaran sedang dilakukan menyusul wabah Covid-19 yang makin menjadi-jadi di negra yang berbatasan dengan Vatikan tersebut. Dari penuturan punggawa Milan, Lucas Biglia, sebuah "blunder" fatal yang dilakukan pemerintah Italia dan juga rakyatnya yang terkesan meremehkan hadirnya virus corona. 

Walhasil, negeri menara pisa kini menjadi negara di eropa dengan kasus terbanyak virus corona yakni sebanyak 24.747 kasus per 15 Maret. Tak ayal sepakbola dan seluruh aktivitas yang melibatkan banyak orang harus dihentikan. 

Sejumlah pemain top di liga Italia juga terkena imbasnya, nama-nama seperti Daniele Rugani, Patrick Cutrone, hingga Manolo Gabbiadini larut dalam krisis, yang teranyar indikasi penyebaran Corona yang melibatkan pemain-pemain Italia pun terdeteksi ketika sejumlah pemain dan staff Valencia Spanyol positif terjangkit Covid-19. 

Ya, lawan terakhir dari Valencia ialah Atalanta yang notabene berasal dari Bergamo, Italia. Presiden FIGC dan otoritas sepakbola italia sendiri sudah memberkan beberapa opsi terkait liga, dari melanjutkan liga sampai selesai, menghentikan liga dengan pemuncak klasemen terkini menjadi juara (Oke berarti Juventus juara lagi dan lagi, menyedihkan), hingga diadakannya playoff penentuan juara dan degradasi.

Sebab itu mengingat jarak antar tim yang berpeluang juara ataupun yang degradasi tidak terpaut jauh. Opsi-opsi ini masih digodok lebih jauh sembari melihat perkembangan teranyar akan kasus ini.

Untuk Inggris, aktivitas sepakbla sudah dihentikan per 13 Maret, namun yang menarik ialah spekulasi liga inggris akan tetap dilanjutkan atau dibatalkan. Hal ini menarik atensi dari beberapa pecinta sepakbola,terutama pendukung Liverpool. 

Bagaimana tidak, Liverpool yang telah berjuang mati-matian sepanjang musim, penantian 30 tahun, harus rela tersingkir di FA Cup dan Liga Champions,  kini terancam pupus dahaga akan jawara liga walaupun tinggal memenangkan dua laga. 

Hal ini tentu menyedihkan, namun bagaimanapun kemanusiaan harus didahulukan. Akan tetapi jangan buru-buru bersedih untuk kopites, skenario tersebut hanya berlaku apabila liga inggris benar dianggap batal, kalau tidak, ya pesta jalan terus.

Harapan dari penikmat sepakbola tentu sama yaitu bisa melihat lagi liga-liga top eropa yang makin memanas jelang akhir bisa disaksikan kembali di layar kaca. 

Jadi, jangan sampai terlupa agar selalu kita panjatkan dalam doa kita agar pandemi corona bisa segera tuntas, sehingga segala aktivitas bisa berjalan seperti sedia kala, dan kerugian yang ada tak semakin mengkhwatirkan. 

Selalu doakan yang terbaik untuk insan yang anda cintai, dan untuk sepakbola eropa, akan ada pelangi selepas hujan yang mengguyur. Lekas bangkit sepakbola eropa!

*Update, Euro 2020 resmi dijadwalkan pada tahun 11 Juni-11 Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun