Mohon tunggu...
Awaluddin Muharrom
Awaluddin Muharrom Mohon Tunggu... Guru - Seorang yang ingin membagikan buah pikiran lewat sebuah tulisan dan semoga bisa menginspirasi.....

Penulis Amatir menuju Profesional

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pergantian Kurikulum di Indonesia

20 Juli 2022   07:48 Diperbarui: 20 Juli 2022   10:21 23108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDIDIKAN KARAKTER

Selain teknologi, ada banyak hal yang perlu di upgrade dalam kurikulum salah satunya adalah mengenai pendidikan karakter dan akhlak. Sepintar apapun orang, ketika tidak mempunyai adab, etika atau akhlak yang baik maka hancurlah orang itu. Pendidikan karakter pada dasarnya juga sudah diterapkan dalam kurikulum-kurikulum sebelumnya lewat mata pelajaran Pendidikan dan kewarganegaraan (Pkn/PPKN), Sejarah, akidah akhlak dan semoga di kurikulum selanjutnya mata pelajaran tersebut tidak dikurangi jamnya dan seharusnya malah ditambahkan. Mengapa demikian? Karena Pendidikan karakter inilah yang akan menjadi benteng pertahanan untuk menghadapi “serangan” dari budaya-budaya maupun hal-hal negatif dari luar.

DAMPAK PERUBAHAN KURIKULUM 

Perubahan kurikulum yang sering terjadi di Indonesia tentunya mempunyai dampak negatif seperti, perlu pembiayaan yang besar untuk merombak tatanan pendidikan yang ada di sekolah-sekolah, guru-guru perlu diberi pendidikan dan latihan yang tak kunjung mencapai titik akhir. Belum lagi dengan para peserta didik yang harus menjadi “uji coba” atas pergantian kurikulum ini, sungguh sangat membingungkan. Pergantian kurikulum ini terasa menjadi sebuah “Proyek Abadi” bagi pemerintah di negeri tercinta ini.

Sedangkan dampak positifnya adalah pendidikan di Indonesia semakin up to date, semakin maju, semakin modern, dan diharapkan output nya atau lulusan-lulusannya bisa menjadi masyarakat yang beradab, bermoral, cekatan, sadar dan terampil dalam memanfaatkan teknologi, serta bersifat kritis.

PERUBAHAN HARUS TERJADI

Perubahan kurikulum boleh saja dilakukan asalkan tidak merugikan banyak pihak terutama para peserta didik, tetapi memang hal tersebut tidak bisa dipungkiri bahwa ternyata peserta didik yang menjadi objek utama dalam pendidikan sehingga secara tidak langsung merekalah yang merasakan dampak dari perubahan kurikulum. Guru pun begitu, mereka dituntut untuk serba cekatan dalam menghadapi perubahan kurikulum karena guru adalah ujung tombak dari pendidikan di Indonesia ini dan guru harus mengikuti apa yang ingin dilakukan oleh pemerintah.

Yang jelas perubahan kurikulum ini mempunyai banyak dampak, mau tidak mau kita harus ikut bersinergi dengan pemerintah agar tujuan dari pendidikan bisa berjalan dengan lancar. Mari bersama-sama berpikir positif dan ikut mensukseskan perubahan pendidikan ke arah yang lebih baik dan modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun