Menjadi seorang guru adalah profesi mulia yang tidak hanya bertugas mengajar tetapi juga membimbing, mendidik, dan menginspirasi siswa. Ketika saya pertama kali menginjakkan kaki di SMAN 1 Kluet Timur, saya menyadari bahwa menjadi seorang guru bukan hanya tentang menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga menjadi teladan dalam sikap dan perilaku.Â
Dalam perjalanan panjang sebagai pendidik di sekolah ini, pengalaman menjadi "Guru Favorit" sekaligus "Guru Disiplin" adalah salah satu momen paling berharga dalam hidup saya.
Awal Perjalanan di SMAN 1 Kluet Timur
Ketika saya mulai mengajar di SMAN 1 Kluet Timur, tantangan terbesar adalah menyesuaikan diri dengan budaya sekolah dan memahami karakter siswa. Sekolah ini terletak di daerah yang cukup jauh dari hiruk pikuk perkotaan, dengan siswa-siswa yang sebagian besar berasal dari latar belakang sederhana.Â
Banyak dari mereka memiliki potensi luar biasa, tetapi membutuhkan dorongan dan arahan yang konsisten untuk mengembangkan kemampuan mereka.
Saya memulai dengan pendekatan yang berfokus pada pengertian dan empati. Di sisi lain, saya juga percaya bahwa kedisiplinan adalah kunci keberhasilan, baik di dalam maupun di luar kelas. Filosofi ini menjadi dasar bagi saya dalam mendidik siswa: menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, namun tetap terstruktur.
Menjadi Guru Favorit: Membangun Kedekatan dengan Siswa
Menjadi guru favorit bukanlah sesuatu yang saya rencanakan, tetapi lebih kepada bagaimana saya membangun hubungan yang kuat dengan siswa. Saya berusaha mendengarkan mereka, memahami kebutuhan mereka, dan memberikan perhatian yang tulus. Ketika seorang siswa merasa didengarkan, mereka akan lebih termotivasi untuk belajar.
Saya menggunakan pendekatan kreatif dalam mengajar. Misalnya, saya sering menggunakan permainan edukatif, cerita inspiratif, atau teknologi sederhana untuk menjelaskan materi yang sulit. Ini membantu siswa merasa bahwa belajar adalah kegiatan yang menyenangkan dan tidak membosankan.
Selain itu, saya selalu menyempatkan diri untuk berbicara secara pribadi dengan siswa yang tampak bermasalah atau kurang percaya diri. Saya ingin mereka tahu bahwa saya adalah seseorang yang bisa mereka andalkan, baik sebagai guru maupun sebagai teman. Upaya sederhana ini ternyata memberikan dampak besar. Banyak siswa yang kemudian menunjukkan peningkatan baik dalam prestasi akademik maupun sikap mereka di sekolah.