Di ujung senja yang kian memudar,
Langit pun menangis dalam sepi tak terujar,
Cobaan datang bak ombak yang tak pernah surut,
Menenggelamkan jiwa dalam kelam yang membut.
Setiap langkah terasa berat,
Beban hidup menggantung di punggung yang penat,
Duka berderet tanpa jeda,
Seolah bahagia tak lagi ada.
Kulelah bertanya pada malam,
Mengapa hidup tak memberi ruang untuk damai datang?
Adakah fajar yang akan terbit?
Atau aku hanya terjebak dalam gelap tanpa limit?
Namun meski tanganku gemetar menahan luka,
Hatiku berbisik, walau nyaris pudar suaranya,
Mungkin di balik awan kelabu,
Ada mentari yang bersiap menyapa waktu.
Sungguh, kutahu keputusasaan takkan lama bertahan,
Cobaan hanyalah pintu menuju kekuatan.
Dan di saat air mata tak lagi mengalir,
Kusadar, ada harapan yang siap lahir.
Py Laba, 13 Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H