Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Batasan Profesional antara Guru dan Siswa di Tingkat SMA

11 Oktober 2024   09:40 Diperbarui: 11 Oktober 2024   09:48 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain melindungi profesionalisme guru, batasan yang jelas juga penting bagi perkembangan siswa. Usia SMA adalah masa kritis di mana siswa mulai membentuk identitas dan pandangan mereka terhadap dunia. Mereka membutuhkan bimbingan yang tegas namun juga penuh empati, tanpa adanya keterlibatan emosional yang berlebihan dari guru.

  1. Mendorong Kemandirian dan Tanggung Jawab

Dengan adanya batasan yang jelas, siswa akan lebih terdorong untuk mengembangkan kemandirian mereka. Guru yang menjaga jarak profesional akan mengarahkan siswa untuk memecahkan masalah mereka sendiri, mencari solusi, dan belajar dari kesalahan. Hal ini sangat penting karena kemandirian dan tanggung jawab adalah keterampilan yang sangat dibutuhkan saat mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau masuk ke dunia kerja.

Jika hubungan antara guru dan siswa terlalu dekat, siswa mungkin menjadi terlalu bergantung pada guru dan merasa tidak perlu berusaha sendiri. Batasan akan mengingatkan mereka bahwa mereka memiliki tanggung jawab pribadi dalam pendidikan mereka.

  1. Menghindari Kebingungan Emosional

Kedekatan emosional antara guru dan siswa dapat menciptakan kebingungan bagi siswa yang sedang berada dalam fase perkembangan psikologis yang kompleks. Siswa mungkin mulai melihat guru tidak hanya sebagai figur otoritas, tetapi juga sebagai teman atau bahkan figur pengganti orang tua. Hal ini dapat menciptakan hubungan yang tidak seimbang, di mana siswa merasa terjebak dalam perasaan yang sulit diungkapkan, seperti rasa cinta atau kekaguman yang berlebihan.

Situasi ini bisa berbahaya bagi kesejahteraan mental siswa, karena mereka bisa menjadi terlalu emosional terkait dengan pendapat atau penilaian guru. Batasan yang jelas akan membantu mencegah hal ini dan menjaga hubungan yang sehat dan seimbang.

Cara Membangun Batasan yang Sehat

Batasan yang sehat antara guru dan siswa bukan berarti hubungan tersebut harus kaku dan tidak bersahabat. Justru, batasan yang tepat akan memungkinkan hubungan yang profesional namun penuh empati, di mana guru tetap dapat memberikan dukungan emosional dan akademik kepada siswa tanpa melanggar norma-norma etika.

  1. Menghormati Ruang Pribadi

Guru perlu menghormati privasi siswa dan tidak terlalu terlibat dalam kehidupan pribadi mereka di luar kelas. Sebaliknya, siswa juga perlu menghormati ruang pribadi guru, baik dalam hal waktu maupun hubungan sosial. Guru bisa menjadi pendengar yang baik ketika siswa menghadapi masalah, tetapi mereka harus berhati-hati agar tidak terlalu terlibat secara emosional.

  1. Memastikan Komunikasi yang Terbuka dan Profesional

Komunikasi antara guru dan siswa harus tetap terbuka, tetapi harus dijaga agar tetap dalam konteks profesional. Guru bisa memberikan nasihat dan dukungan, tetapi dengan tetap mematuhi batasan-batasan yang telah ditetapkan. Guru juga harus mampu mendeteksi jika ada tanda-tanda siswa mulai merasa terlalu tergantung secara emosional, dan mengarahkan mereka ke jalur yang lebih sehat.

  1. Konsistensi dalam Pemberlakuan Aturan

Aturan dan kebijakan sekolah terkait hubungan antara guru dan siswa harus diterapkan secara konsisten. Hal ini mencakup aturan terkait komunikasi di luar kelas, penggunaan media sosial, serta interaksi yang terjadi di luar jam pelajaran. Konsistensi ini akan membantu siswa memahami bahwa meskipun guru bisa bersahabat, ada batasan profesional yang harus dihormati.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun