Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Peran Orang Tua dalam Membangun Karakter Anak di Era Digital

10 Oktober 2024   06:04 Diperbarui: 10 Oktober 2024   06:14 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Parenting atau pola asuh adalah salah satu tanggung jawab paling penting yang diemban oleh setiap orang tua. Membangun karakter anak sejak dini merupakan landasan bagi perkembangan mereka sebagai individu yang mandiri, bijak, dan beretika dalam menghadapi kehidupan. Di era digital ini, tantangan dalam mendidik anak semakin kompleks, terutama dengan kehadiran teknologi yang mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan anak. Orang tua dituntut untuk menyesuaikan pola asuh mereka agar dapat mendampingi dan mengarahkan anak secara efektif dalam dunia yang serba digital.

Tantangan Era Digital bagi Parenting

Di era digital, teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Anak-anak tumbuh di lingkungan yang didominasi oleh internet, media sosial, dan perangkat pintar. Akses yang mudah terhadap informasi, hiburan, dan komunikasi memberikan banyak manfaat, tetapi juga menghadirkan tantangan tersendiri bagi orang tua dalam mengarahkan dan melindungi anak-anak mereka.

Salah satu tantangan terbesar adalah keterbukaan akses terhadap konten yang tidak sesuai dengan usia anak. Meskipun internet adalah sumber informasi yang kaya, tidak semua informasi yang tersedia bermanfaat atau sesuai dengan perkembangan anak. Konten berbahaya seperti kekerasan, pornografi, atau informasi yang menyesatkan bisa saja dengan mudah diakses oleh anak-anak tanpa pengawasan yang ketat.

Selain itu, fenomena kecanduan gawai (gadget) juga menjadi masalah yang semakin serius. Banyak anak-anak yang lebih memilih menghabiskan waktu di depan layar daripada melakukan aktivitas fisik, sosial, atau kreatif. Hal ini dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental mereka, seperti mengurangi konsentrasi, menurunkan kualitas tidur, dan memperburuk kemampuan bersosialisasi.

Di sisi lain, tekanan sosial di media sosial juga bisa menjadi tantangan bagi anak-anak. Banyak anak yang merasa harus mengikuti standar atau tren yang ada di media sosial, sehingga mempengaruhi kepercayaan diri mereka. Anak-anak rentan terhadap perbandingan diri dengan orang lain yang terlihat lebih sempurna di dunia maya, yang pada akhirnya bisa menyebabkan rasa rendah diri atau bahkan depresi.

Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak di Era Digital

Di tengah segala tantangan ini, peran orang tua dalam mendidik anak menjadi semakin krusial. Parenting di era digital membutuhkan kombinasi antara pemahaman terhadap teknologi, kedekatan emosional dengan anak, serta kemampuan memberikan batasan dan pengawasan yang bijak.

1. Menjadi Teladan dalam Penggunaan Teknologi

Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menjadi teladan dalam penggunaan teknologi yang bijak. Jika orang tua selalu terpaku pada ponsel atau komputer, anak-anak akan menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar. Sebaliknya, jika orang tua mampu mengelola waktu dengan baik antara bekerja, berinteraksi dengan keluarga, dan menggunakan teknologi, anak-anak akan belajar untuk melakukan hal yang sama.

Orang tua harus menunjukkan bahwa teknologi adalah alat yang bisa membantu, bukan sesuatu yang harus mengendalikan hidup kita. Mereka bisa mengajak anak-anak untuk menggunakan teknologi untuk belajar, berkreasi, atau menemukan solusi atas masalah, bukan hanya sebagai sumber hiburan semata.

2. Menetapkan Batasan yang Jelas

Meskipun memberikan anak kebebasan dalam mengeksplorasi teknologi, orang tua juga perlu menetapkan batasan yang jelas terkait waktu dan konten yang bisa diakses. Misalnya, membuat aturan mengenai durasi penggunaan gawai setiap harinya, atau membatasi akses ke situs web atau aplikasi tertentu yang tidak sesuai dengan usia anak.

Batasan ini tidak dimaksudkan untuk mengekang kebebasan anak, tetapi untuk melindungi mereka dari dampak negatif penggunaan teknologi yang berlebihan. Orang tua bisa menggunakan aplikasi pengawasan orang tua (parental control) untuk memonitor aktivitas anak di internet dan memastikan mereka tetap berada dalam batasan yang aman.

3. Mengajarkan Literasi Digital

Salah satu kunci sukses parenting di era digital adalah dengan mengajarkan literasi digital kepada anak sejak dini. Literasi digital bukan hanya tentang bagaimana cara menggunakan teknologi, tetapi juga bagaimana memanfaatkan teknologi dengan bijak dan kritis.

Orang tua harus mengajarkan anak-anak untuk memahami risiko yang mungkin mereka hadapi di dunia digital, seperti penipuan online, cyberbullying, atau penyebaran informasi palsu (hoaks). Anak-anak harus diajari cara memverifikasi informasi, menjaga privasi, serta menghindari interaksi yang tidak aman di internet.

Dengan pemahaman yang baik tentang literasi digital, anak-anak akan lebih siap menghadapi tantangan yang ada di dunia maya dan dapat memanfaatkan teknologi untuk tujuan yang positif.

4. Membentuk Komunikasi yang Terbuka

Komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak sangat penting dalam membangun kepercayaan dan mendidik anak secara efektif. Di era digital ini, anak-anak mungkin lebih banyak berinteraksi dengan dunia maya daripada dengan dunia nyata, sehingga penting bagi orang tua untuk selalu menjaga komunikasi yang baik dengan anak-anak mereka.

Orang tua harus menjadi tempat yang aman bagi anak untuk berbagi pengalaman mereka di dunia digital, baik itu hal positif maupun negatif. Jika anak menghadapi masalah di internet, seperti cyberbullying atau tekanan sosial, mereka harus merasa nyaman untuk berbicara dengan orang tua mereka tanpa takut dihakimi.

Melalui komunikasi yang terbuka, orang tua dapat memberikan arahan yang tepat dan membantu anak memahami bagaimana menghadapi masalah yang mereka hadapi di dunia digital.

5. Mengajak Anak untuk Terlibat dalam Aktivitas Offline

Untuk mengurangi ketergantungan anak pada gawai, orang tua perlu mengajak mereka untuk terlibat dalam berbagai aktivitas offline yang menarik. Aktivitas fisik, seperti berolahraga atau bermain di luar rumah, tidak hanya baik untuk kesehatan fisik anak, tetapi juga membantu mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka.

Selain itu, orang tua bisa mengajak anak untuk terlibat dalam kegiatan kreatif, seperti menggambar, membaca buku, atau bermain alat musik. Dengan begitu, anak-anak akan belajar untuk menemukan kesenangan di luar dunia digital dan mengembangkan minat serta bakat mereka dalam berbagai bidang.

Menyeimbangkan Pengasuhan Tradisional dan Modern

Di era digital ini, orang tua perlu menyeimbangkan pendekatan pengasuhan tradisional dengan pendekatan modern yang sesuai dengan perkembangan zaman. Pengasuhan tradisional, seperti menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan disiplin, tetap relevan dan penting dalam membentuk karakter anak.

Namun, di sisi lain, orang tua juga harus terbuka terhadap perubahan dan perkembangan teknologi. Mereka harus siap untuk belajar dan memahami teknologi yang digunakan oleh anak-anak mereka agar bisa memberikan pengawasan yang lebih efektif dan bijaksana.

Dengan menggabungkan nilai-nilai pengasuhan tradisional dan modern, orang tua dapat membimbing anak-anak mereka menjadi individu yang berkarakter kuat, bijak, dan bertanggung jawab di dunia digital maupun dunia nyata.

Kesimpulan

Parenting di era digital membawa tantangan baru yang harus dihadapi dengan bijaksana oleh orang tua. Teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam kehidupan anak-anak, tetapi bukan berarti orang tua kehilangan kendali dalam mendidik mereka. Dengan menjadi teladan, menetapkan batasan yang jelas, mengajarkan literasi digital, menjaga komunikasi terbuka, serta mengajak anak terlibat dalam aktivitas offline, orang tua dapat membentuk karakter anak yang kuat di tengah derasnya arus digital.

Tugas orang tua di era ini adalah tidak hanya melindungi anak-anak mereka dari dampak negatif teknologi, tetapi juga membantu mereka memanfaatkan teknologi untuk menjadi individu yang lebih baik dan bertanggung jawab. Dengan pendekatan yang tepat, teknologi bisa menjadi alat yang mendukung perkembangan anak, bukan ancaman bagi masa depan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun