Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pola Asuh Demokratis, Memberikan Pilihan Pada Anak

9 Oktober 2024   10:33 Diperbarui: 9 Oktober 2024   10:38 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam memberikan pilihan kepada anak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar proses ini berjalan efektif dan mendukung perkembangan anak. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh orang tua:

  1. Sesuaikan Pilihan dengan Usia Anak Anak-anak yang lebih kecil mungkin memerlukan pilihan yang lebih terbatas dan sederhana. Misalnya, memberikan dua opsi pakaian yang bisa mereka pilih atau membiarkan mereka memilih camilan sehat di antara dua pilihan. Sementara itu, anak yang lebih besar mungkin siap untuk menghadapi keputusan yang lebih kompleks, seperti memilih aktivitas ekstrakurikuler atau menentukan jadwal belajar mereka sendiri.
  2. Berikan Pilihan yang Realistis Pastikan bahwa pilihan yang diberikan realistis dan sesuai dengan situasi. Jangan memberikan pilihan yang tidak bisa dijalankan, seperti "Apakah kamu ingin pergi ke sekolah hari ini atau tidak?" Sebaliknya, berikan pilihan yang relevan dengan keseharian mereka, misalnya "Apakah kamu ingin menyelesaikan tugas matematika dulu atau pelajaran sejarah?"
  3. Bantu Anak Memahami Konsekuensi Orang tua perlu menjelaskan konsekuensi dari setiap pilihan yang dibuat anak. Ini bukan hanya tentang menghukum atau memberi hadiah, tetapi lebih kepada pembelajaran yang membantu anak memahami bahwa setiap tindakan memiliki akibat. Dengan memahami konsekuensi, anak akan lebih bijaksana dalam membuat keputusan di masa mendatang.
  4. Jangan Takut Mengambil Kendali Ketika Diperlukan Meskipun pola asuh demokratis menekankan pemberian pilihan, ada saat-saat di mana orang tua perlu mengambil kendali penuh, terutama jika keputusan yang diambil anak berpotensi berbahaya. Dalam situasi seperti itu, orang tua harus menjelaskan alasan mereka untuk tidak memberikan pilihan dan membantu anak memahami pentingnya keselamatan atau aturan tertentu.

Kesimpulan

Pola asuh demokratis yang memberikan pilihan kepada anak adalah pendekatan yang dapat membantu mereka tumbuh menjadi individu yang mandiri, bertanggung jawab, dan percaya diri. Dengan memberikan ruang bagi anak untuk memilih, orang tua memberikan pelajaran berharga tentang kemandirian, tanggung jawab, dan konsekuensi dari setiap tindakan. Meskipun ada tantangan dalam penerapan pola asuh ini, manfaat jangka panjangnya sangat berharga bagi perkembangan anak, baik secara emosional, sosial, maupun intelektual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun