Di setiap langkah kecilmu yang rapuh,
Ayah berdiri tegak, jadi sandaran tubuh.
Dalam diam, cinta tak terucap,
Namun di dada ini, kau yang tetap melekat.
Matamu terang bak bintang di malam kelam,
Menjadi cahaya yang mengusir segala suram.
Setiap tawa, setiap tangis yang kau beri,
Ayah jaga, bagai harta yang tak terperi.
Tak ayah hitung waktu yang berlalu,
Setiap peluh ini, hanya untukmu.
Kau adalah doa yang tak pernah pupus,
Di setiap sujud, nama kecilmu terukir halus.
Meski kadang angin membawa jarak,
Ayah tetap di sini, menjaga di balik sekat.
Dalam diam, cinta terus tumbuh,
Menjalar, mengakar, tak akan runtuh.
Saat kau terbang menuju mimpi dan harapan,
Ayah adalah sayap, tak pernah hilang pegangan.
Kecintaan ini abadi, tak kan layu,
Untukmu, anakku, hingga akhir waktu.
Py Laba, 07 Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H