Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengelola Stres di Tengah Kesibukan Kuliah dan Aktivitas Ekstrakurikuler

29 September 2024   12:55 Diperbarui: 29 September 2024   13:05 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliah dan aktivitas ekstrakurikuler adalah dua komponen penting dalam kehidupan mahasiswa. Keduanya tidak hanya membentuk keahlian akademis dan sosial, tetapi juga mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan dunia kerja dan kehidupan pascakampus. Namun, seiring dengan tuntutan yang tinggi dari kedua hal tersebut, stres sering kali menjadi masalah yang dihadapi banyak mahasiswa. Mengelola stres dengan baik menjadi kunci utama untuk menjaga keseimbangan dan mencapai keberhasilan tanpa mengorbankan kesehatan mental.

Pentingnya Menjaga Keseimbangan

Kuliah menuntut mahasiswa untuk mengikuti jadwal padat, menghadapi tenggat waktu tugas, ujian, serta kegiatan praktikum atau penelitian. Di sisi lain, aktivitas ekstrakurikuler seperti organisasi mahasiswa, klub olahraga, atau kegiatan sosial memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan, membangun jaringan, dan meningkatkan soft skills. Keduanya penting untuk perkembangan diri, tetapi ketika tidak dikelola dengan baik, keduanya dapat menjadi sumber stres yang besar.

Mahasiswa sering kali merasa terjebak antara tuntutan akademis yang tinggi dan kebutuhan untuk berpartisipasi dalam aktivitas di luar kelas. Akibatnya, mereka berpotensi mengalami kelelahan fisik dan mental yang dapat mempengaruhi kesehatan serta produktivitas secara keseluruhan. Menjaga keseimbangan antara akademik dan ekstrakurikuler merupakan tantangan utama yang harus dihadapi mahasiswa agar tetap sehat dan sukses dalam menjalani kehidupan kampus.

Penyebab Stres pada Mahasiswa

Ada beberapa penyebab umum stres di kalangan mahasiswa yang harus dipahami untuk mengelola tekanan dengan lebih efektif:

  1. Beban Akademik yang Tinggi: Tugas kuliah, makalah, proyek kelompok, serta ujian memerlukan dedikasi dan waktu yang intensif. Beberapa mahasiswa mungkin merasa kewalahan dengan beban akademik yang tampak tak berkesudahan.
  2. Waktu yang Terbatas: Mahasiswa yang aktif dalam organisasi atau ekstrakurikuler sering kali harus mengatur jadwal yang ketat. Kurangnya waktu untuk beristirahat, bersantai, atau menjalani hobi bisa membuat stres meningkat.
  3. Harapan dan Tekanan dari Diri Sendiri dan Orang Lain: Tekanan untuk mencapai nilai bagus, menjaga reputasi dalam organisasi, atau harapan dari keluarga dan teman bisa memperburuk kondisi psikologis. Mahasiswa mungkin merasa bahwa mereka harus memenuhi standar yang sangat tinggi, baik secara akademis maupun sosial.
  4. Kurangnya Dukungan Sosial: Terlepas dari keterlibatan dalam kegiatan sosial, beberapa mahasiswa mungkin merasa kurang mendapat dukungan emosional dari teman, keluarga, atau bahkan dosen. Rasa kesepian atau isolasi ini dapat memperparah stres.

Dampak Stres Jika Tidak Dikelola dengan Baik

Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat membawa dampak buruk, baik secara fisik maupun mental. Dampak tersebut meliputi:

  1. Kesehatan Fisik yang Menurun: Tubuh bereaksi terhadap stres dengan berbagai cara, termasuk gangguan tidur, kelelahan, sakit kepala, atau masalah pencernaan. Jika dibiarkan terus-menerus, stres bisa memicu masalah kesehatan serius seperti hipertensi atau gangguan kardiovaskular.
  2. Penurunan Kesehatan Mental: Kecemasan, depresi, dan kelelahan mental adalah beberapa efek umum dari stres berkelanjutan. Mahasiswa yang merasa tertekan secara terus-menerus dapat kehilangan motivasi dan minat terhadap hal-hal yang sebelumnya dinikmati.
  3. Produktivitas Menurun: Alih-alih meningkatkan performa, stres justru dapat menyebabkan penurunan produktivitas. Mahasiswa yang merasa terlalu terbebani mungkin kesulitan fokus dan mengalami kesulitan menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik.
  4. Kehidupan Sosial Terpengaruh: Mahasiswa yang mengalami stres berat sering kali menarik diri dari kehidupan sosial mereka. Hubungan dengan teman, keluarga, atau pasangan bisa merenggang karena kurangnya energi dan waktu untuk berinteraksi.

Strategi Efektif Mengelola Stres

Meskipun stres merupakan bagian alami dari kehidupan, ada berbagai strategi yang dapat membantu mahasiswa mengelola stres dengan lebih baik. Berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:

  1. Manajemen Waktu yang Baik: Mengelola waktu dengan baik adalah kunci utama dalam menyeimbangkan tugas akademik dan aktivitas ekstrakurikuler. Gunakan planner atau aplikasi manajemen waktu untuk membuat jadwal harian dan mingguan. Tentukan prioritas dari tugas yang harus diselesaikan, dan hindari menunda pekerjaan agar tidak menumpuk di kemudian hari.
  2. Istirahat dan Tidur yang Cukup: Tidur adalah salah satu kebutuhan dasar yang sering diabaikan oleh mahasiswa. Kurang tidur dapat mempengaruhi konsentrasi, memori, dan suasana hati. Pastikan untuk mendapatkan istirahat yang cukup setiap hari agar tubuh dan pikiran dapat berfungsi dengan optimal.
  3. Aktivitas Fisik dan Relaksasi: Olahraga dan meditasi adalah cara efektif untuk mengurangi stres. Aktivitas fisik dapat meningkatkan produksi endorfin, hormon yang meningkatkan suasana hati, sementara meditasi dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan.
  4. Tetapkan Batasan: Meskipun berpartisipasi dalam banyak kegiatan ekstrakurikuler dapat bermanfaat, penting untuk menetapkan batasan. Jangan merasa harus mengikuti semua kegiatan yang tersedia. Pilih aktivitas yang benar-benar diminati dan berikan komitmen yang realistis terhadapnya. Belajarlah untuk mengatakan "tidak" jika aktivitas tertentu mulai mengganggu tugas akademik atau waktu istirahat.
  5. Dukungan Sosial: Jangan ragu untuk berbicara dengan teman, keluarga, atau mentor jika merasa tertekan. Terkadang, berbagi masalah dengan orang lain dapat membantu mengurangi beban pikiran. Jika diperlukan, jangan segan untuk mencari bantuan profesional seperti konselor atau psikolog.
  6. Jaga Pola Makan Sehat: Makanan yang bergizi dapat membantu menjaga energi dan kesehatan tubuh. Hindari mengonsumsi terlalu banyak kafein atau makanan cepat saji, karena hal tersebut dapat memperburuk kondisi stres.
  7. Jadwalkan Waktu untuk Bersantai: Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti menonton film, bermain game, atau menghabiskan waktu dengan hobi. Waktu bersantai sangat penting untuk mengembalikan energi dan menjaga keseimbangan mental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun