Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Strategi Mengelola Keuangan Keluarga di Era Ketidakpastian Ekonomi

23 September 2024   10:30 Diperbarui: 23 September 2024   10:47 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, sebelum memutuskan untuk melakukan investasi, pastikan untuk memahami risiko yang terlibat dan melakukan riset yang mendalam. Investasi tanpa pemahaman yang cukup dapat berujung pada kerugian yang tidak diinginkan. Pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko keluarga dan memiliki potensi pengembalian yang stabil di tengah kondisi ekonomi yang bergejolak.

4. Menyusun Prioritas Pengeluaran

Dalam menghadapi kondisi ekonomi yang tidak stabil, keluarga perlu menyusun prioritas pengeluaran. Ini berarti memilah-milah antara kebutuhan primer dan sekunder. Kebutuhan primer meliputi pengeluaran yang bersifat vital seperti makanan, tempat tinggal, dan pendidikan. Sementara itu, kebutuhan sekunder adalah pengeluaran untuk barang dan jasa yang sifatnya lebih keinginan, seperti liburan, makan di restoran, atau membeli gadget terbaru.

Dengan memprioritaskan pengeluaran, keluarga dapat mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, sehingga memiliki cadangan dana lebih untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi. Strategi ini juga membantu keluarga menghindari kebiasaan konsumtif yang sering kali merugikan dalam jangka panjang.

5. Memantau Utang dan Mengurangi Beban Kredit

Salah satu tantangan terbesar dalam mengelola keuangan di era ketidakpastian ekonomi adalah beban utang. Penggunaan kartu kredit, kredit kendaraan, atau cicilan rumah yang berlebihan dapat memperburuk kondisi keuangan keluarga jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi keluarga untuk selalu memantau utang yang dimiliki dan memastikan bahwa proporsi utang terhadap pendapatan tidak terlalu besar.

Idealnya, pembayaran cicilan utang tidak boleh melebihi 30% dari total pendapatan bulanan. Jika keluarga mendapati bahwa beban utang terlalu berat, upaya untuk melunasi utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu atau mencari cara untuk mengonsolidasi utang dapat menjadi solusi yang tepat.

6. Berinvestasi dalam Asuransi

Salah satu cara untuk melindungi keuangan keluarga dari risiko tak terduga adalah dengan memiliki asuransi. Asuransi kesehatan, jiwa, dan asuransi properti adalah jenis asuransi yang dapat membantu keluarga menghadapi risiko finansial yang mungkin terjadi, seperti sakit mendadak, kecelakaan, atau kehilangan aset berharga.

Meskipun asuransi mungkin tampak sebagai pengeluaran tambahan, dalam jangka panjang, asuransi dapat memberikan perlindungan finansial yang sangat penting. Pastikan untuk memilih polis asuransi yang sesuai dengan kebutuhan keluarga dan tidak berlebihan, agar premi yang dibayarkan tetap terjangkau.

7. Menghindari Gaya Hidup Konsumtif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun