Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Peran Media dalam Mempengaruhi Pilihan Pemilih di Pilkada

14 September 2024   07:00 Diperbarui: 14 September 2024   07:08 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: bobo.grid.id)

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan bagian penting dari demokrasi di Indonesia, di mana rakyat diberikan hak untuk memilih pemimpin mereka secara langsung. Dalam proses ini, media memiliki peran yang sangat signifikan, baik dalam memberikan informasi maupun dalam membentuk persepsi dan preferensi pemilih.

Media menjadi salah satu sarana utama untuk mengkomunikasikan pesan politik, memperkenalkan calon, serta membahas isu-isu yang relevan bagi masyarakat. Namun, di balik perannya yang positif, media juga bisa menjadi alat yang memengaruhi secara negatif jika tidak digunakan dengan bijaksana.

1. Media Sebagai Sumber Informasi Utama Pemilih

Dalam konteks Pilkada, media merupakan salah satu sumber informasi utama bagi pemilih. Media massa, seperti televisi, radio, surat kabar, dan internet, menyediakan berita tentang calon kepala daerah, program kerja, serta perkembangan kampanye. Dengan adanya media, pemilih memiliki akses yang lebih luas terhadap informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dalam memilih pemimpin.

Televisi, misalnya, sering kali menjadi media utama bagi banyak masyarakat dalam mendapatkan informasi terkait Pilkada. Debat calon yang disiarkan melalui televisi menjadi salah satu momen penting dalam kampanye, di mana para calon dapat menjelaskan visi, misi, dan program mereka secara langsung kepada masyarakat. Sementara itu, media cetak, seperti surat kabar, menawarkan analisis yang lebih mendalam tentang profil calon dan kebijakan yang mereka usulkan.

Di era digital saat ini, internet dan media sosial juga semakin berperan penting dalam Pilkada. Platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube menjadi alat yang efektif bagi para calon untuk berkomunikasi langsung dengan pemilih. Calon kepala daerah menggunakan media sosial untuk membangun citra, berinteraksi dengan masyarakat, dan menyampaikan visi mereka dengan lebih personal. Media sosial memungkinkan informasi tersebar lebih cepat dan menjangkau audiens yang lebih luas.

2. Media Membentuk Persepsi Pemilih

Selain memberikan informasi, media juga berperan dalam membentuk persepsi pemilih terhadap calon kepala daerah. Bagaimana seorang calon dihadirkan dalam media dapat mempengaruhi bagaimana mereka dipandang oleh masyarakat. Framing atau pembingkaian berita menjadi salah satu cara media mempengaruhi persepsi. Misalnya, jika seorang calon sering diberitakan dengan hal-hal positif, masyarakat cenderung akan memiliki pandangan baik terhadap calon tersebut. Sebaliknya, jika media lebih banyak memberitakan skandal atau kontroversi terkait calon tertentu, citra calon tersebut akan menjadi negatif di mata publik.

Persepsi pemilih sangat dipengaruhi oleh bagaimana media mengemas berita dan informasi tentang para calon. Media yang memprioritaskan berita tentang kebijakan calon tertentu atau memfokuskan liputan pada prestasi seorang calon dapat membantu meningkatkan popularitas dan citra positifnya di mata pemilih. Sebaliknya, berita yang menyudutkan seorang calon dengan pemberitaan negatif atau sensasional dapat merusak citra calon tersebut.

Namun, perlu diingat bahwa framing media tidak selalu objektif. Seringkali, media memiliki kepentingan politik atau afiliasi dengan kelompok atau calon tertentu, sehingga mereka dapat menyajikan informasi yang bias. Oleh karena itu, pemilih perlu bijak dalam mengonsumsi informasi dari berbagai sumber dan tidak hanya bergantung pada satu media.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun