Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Bagaimana Mengenali dan Mengelola Kecemasan pada Anak

14 September 2024   05:59 Diperbarui: 14 September 2024   06:33 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak semua kecemasan pada anak memerlukan intervensi profesional. Namun, jika kecemasan terus berlanjut dan mengganggu kehidupan sehari-hari anak, mungkin sudah waktunya untuk mencari bantuan dari seorang psikolog atau konselor. Tanda-tanda bahwa anak mungkin membutuhkan bantuan profesional meliputi:

       a. Kecemasan yang berlangsung lebih dari beberapa bulan.

  1. Anak mengalami kesulitan besar dalam fungsi sehari-hari, seperti di sekolah atau di rumah.
  2. Gejala fisik kecemasan menjadi lebih parah, seperti sering mual, sakit kepala, atau serangan panik.
  3. Anak menunjukkan perilaku menghindar yang ekstrem, seperti menolak pergi ke sekolah atau bertemu teman.

Bantuan profesional dapat mencakup terapi perilaku kognitif (CBT) yang membantu anak mengenali dan mengubah pola pikir serta perilaku yang memicu kecemasan. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan penggunaan obat-obatan untuk mengatasi gejala kecemasan yang parah.

Kesimpulan

Mengenali dan mengelola kecemasan pada anak memerlukan kesabaran dan pemahaman dari orang tua serta pendidik. Dengan pendekatan yang tepat, kecemasan pada anak dapat diatasi, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang sehat dan mendukung. Membantu anak belajar mengelola kecemasan sejak dini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan mental mereka saat ini, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di masa depan dengan lebih percaya diri dan tangguh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun