Menghargai upaya anak, sekecil apa pun itu, dapat membantu membangun rasa percaya diri dan memotivasi mereka untuk terus berperilaku baik. Misalnya, "Ibu sangat bangga karena kamu sudah berusaha keras untuk menyelesaikan PR-mu tadi," adalah bentuk penghargaan yang bisa memotivasi anak untuk terus berusaha.
8. Praktikkan Kesabaran dan Empati
Kesabaran dan empati adalah kunci dalam membangun kedisiplinan tanpa kekerasan. Orang tua harus ingat bahwa anak-anak masih belajar dan berkembang. Mereka akan membuat kesalahan, dan itu adalah bagian normal dari proses tumbuh kembang mereka. Ketika anak melakukan kesalahan, cobalah untuk melihat situasi dari perspektif mereka dan tanggapi dengan empati.
Daripada marah atau frustrasi, orang tua bisa mengatakan, "Aku tahu kamu merasa kesal karena kamu tidak bisa bermain lebih lama, tapi sekarang sudah waktunya tidur." Dengan menunjukkan empati, orang tua dapat membantu anak merasa didengar dan dihargai, yang pada gilirannya mempermudah mereka menerima aturan atau batasan yang diberikan.
Kesimpulan
Membangun kedisiplinan tanpa kekerasan membutuhkan pendekatan yang penuh kasih, konsistensi, dan kesabaran. Dengan memahami alasan di balik perilaku anak, menerapkan pendekatan positif, dan menjadi teladan yang baik, orang tua dapat membentuk anak menjadi individu yang bertanggung jawab dan memiliki kontrol diri yang baik. Strategi parenting modern ini tidak hanya membantu menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis, tetapi juga mempersiapkan anak untuk menghadapi tantangan hidup dengan cara yang sehat dan konstruktif. Dengan mengedepankan kasih sayang dan empati, orang tua dapat membangun kedisiplinan yang efektif tanpa menggunakan kekerasan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI