Sebaliknya, nama yang memiliki arti negatif atau terdengar aneh bisa membuat anak merasa malu atau rendah diri. Penelitian menunjukkan bahwa nama yang sulit diucapkan atau berbeda dari norma sosial dapat membuat anak menjadi target perundungan di sekolah. Oleh karena itu, memilih nama yang mudah diingat, diucapkan, dan memiliki konotasi positif dapat membantu membentuk kepercayaan diri anak dan mendorong perkembangan psikologis yang sehat.
4. Pengaruh Sosial dari Nama
Nama juga memainkan peran penting dalam interaksi sosial. Nama adalah hal pertama yang diketahui orang lain tentang seseorang, dan sering kali memberikan kesan pertama. Sebuah nama yang mudah diingat dan diucapkan dengan benar cenderung meninggalkan kesan positif dan memudahkan dalam membangun hubungan sosial.Â
Di sisi lain, nama yang sulit diucapkan atau memiliki makna negatif dapat mempengaruhi pandangan orang lain terhadap individu tersebut. Misalnya, dalam dunia kerja, nama yang terlalu unik atau asing mungkin membuat individu tersebut diperlakukan secara berbeda atau mengalami diskriminasi. Memilih nama yang baik dapat membantu mengurangi hambatan sosial dan mempermudah anak untuk berinteraksi dengan orang lain di berbagai lingkungan.
5. Nama dan Pengaruh Karier
Penelitian menunjukkan bahwa nama seseorang dapat mempengaruhi kesuksesan mereka dalam karier. Beberapa studi menemukan bahwa individu dengan nama yang terdengar profesional atau biasa dalam suatu budaya lebih cenderung mendapatkan kesempatan kerja dan promosi.Â
Nama yang mudah diingat atau terdengar familiar bagi orang-orang di suatu wilayah mungkin lebih diterima dalam dunia profesional. Sebaliknya, nama yang asing atau sulit diucapkan dapat menjadi penghalang dalam beberapa situasi.Â
Misalnya, di Amerika Serikat, beberapa orang dengan nama yang tidak umum atau terkait dengan minoritas rasial mengaku harus menggunakan nama panggilan atau nama depan yang lebih umum untuk memudahkan penerimaan dalam lingkungan kerja. Memilih nama yang bagus, relevan, dan mudah diterima dalam konteks sosial dan budaya bisa memberi anak peluang yang lebih baik di masa depan.
6. Nama dan Hubungan Spiritual
Dalam beberapa budaya, nama juga dianggap memiliki makna spiritual yang mendalam. Misalnya, dalam agama Islam, nama-nama anak sering kali dipilih dari bahasa Arab dengan makna yang baik atau dari nama-nama nabi dan tokoh suci. Orang tua percaya bahwa nama ini tidak hanya membawa kebaikan di dunia, tetapi juga di akhirat.Â
Nama seperti "Muhammad," "Fatimah," atau "Aisyah" memiliki makna dan nilai religius yang kuat, di mana nama-nama tersebut dianggap membawa berkah dan keberuntungan. Dengan memberikan nama yang memiliki makna spiritual, orang tua berharap bahwa anak mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang dekat dengan Tuhan dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama.