Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengelola Perasaan dan Penyesuaian Anak Pertama, Prespektif Psikologi Anak

2 September 2024   18:25 Diperbarui: 2 September 2024   18:32 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi orang tua adalah perjalanan yang penuh tantangan dan kebahagiaan, terutama ketika keluarga berkembang dan anak pertama harus beradaptasi dengan kehadiran adiknya. Mempelajari psikologi anak dalam konteks ini sangat penting untuk memahami dan mendukung transisi yang mungkin sulit bagi anak pertama. Proses ini tidak hanya melibatkan pemahaman tentang perubahan dalam dinamika keluarga tetapi juga bagaimana mengelola perasaan dan perilaku anak pertama yang mungkin merasa terabaikan atau cemburu.

Perasaan Cemburu dan Ketidakamanan

Ketika anak pertama mengetahui bahwa mereka akan memiliki adik, mereka mungkin mengalami berbagai emosi, termasuk cemburu, ketidakamanan, dan rasa kehilangan. Perasaan ini sering kali disebabkan oleh kekhawatiran bahwa perhatian dan kasih sayang orang tua akan berkurang. Psikolog anak, seperti John Bowlby dan Mary Ainsworth, menjelaskan bahwa anak-anak memiliki kebutuhan dasar untuk rasa aman dan perhatian. Kehadiran adik baru dapat mengganggu keseimbangan ini dan menyebabkan anak pertama merasa terabaikan.

Cemburu adalah emosi umum yang dirasakan oleh anak pertama ketika adik baru lahir. Mereka mungkin merasa bahwa adik mendapatkan perhatian lebih dari orang tua, yang dapat memicu perilaku regresif atau temper tantrum. Misalnya, anak pertama mungkin mulai mengompol kembali atau menuntut perhatian lebih dari biasanya. Penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda ini dan memahami bahwa perasaan cemburu adalah reaksi normal terhadap perubahan besar dalam keluarga.

Penyesuaian Peran

Perubahan peran adalah salah satu aspek utama dalam psikologi anak ketika mereka memiliki adik. Anak pertama yang sebelumnya merupakan pusat perhatian orang tua kini harus berbagi perhatian tersebut dengan adiknya. Ini dapat mempengaruhi bagaimana mereka melihat diri mereka sendiri dan peran mereka dalam keluarga.

Anak pertama mungkin merasa tertekan untuk menunjukkan perilaku yang lebih dewasa atau bertanggung jawab sebagai bagian dari penyesuaian peran. Mereka mungkin merasa harus lebih mandiri atau membantu merawat adik mereka. Namun, penyesuaian ini bisa menimbulkan tekanan tambahan pada anak pertama, terutama jika mereka merasa tidak siap untuk tanggung jawab baru tersebut.

Dalam situasi ini, penting untuk memberi anak pertama pengakuan atas peran barunya sambil tetap menghargai kebutuhan dan perasaannya. Memastikan bahwa mereka masih memiliki waktu dan perhatian individu dari orang tua dapat membantu mereka merasa dihargai dan terhubung dengan keluarga.

Strategi untuk Mendukung Anak Pertama

Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan orang tua untuk mendukung anak pertama saat mereka menghadapi adik baru:

  1. Komunikasi Terbuka: Diskusikan dengan anak pertama tentang kehadiran adik baru jauh sebelum kelahirannya. Jelaskan bahwa mereka masih sangat penting bagi orang tua dan bahwa adik baru akan memerlukan banyak perhatian karena mereka masih bayi. Gunakan bahasa yang sesuai dengan usia anak untuk memastikan mereka memahami dengan baik.
  2. Melibatkan Anak Pertama: Libatkan anak pertama dalam persiapan untuk kedatangan adik, seperti memilih pakaian bayi atau menyiapkan kamar. Memberi mereka tanggung jawab sederhana dapat membuat mereka merasa lebih terlibat dan penting dalam proses tersebut.
  3. Menjaga Rutinitas: Cobalah untuk mempertahankan rutinitas yang konsisten untuk anak pertama sebanyak mungkin. Ketika rutinitas mereka tidak berubah, mereka akan merasa lebih aman dan kurang terancam oleh perubahan yang terjadi di sekitar mereka.
  4. Memberikan Waktu Berkualitas: Luangkan waktu khusus untuk anak pertama, baik sebelum maupun setelah adik lahir. Aktivitas ini dapat berupa bermain bersama, membaca buku, atau melakukan aktivitas yang mereka nikmati. Hal ini membantu anak pertama merasa dihargai dan dicintai secara individu.
  5. Menghargai Perasaan Anak: Jangan meremehkan atau mengabaikan perasaan cemburu atau ketidakamanan anak pertama. Ajak mereka berbicara tentang perasaan mereka dan tunjukkan empati. Cobalah untuk mencari solusi bersama mereka agar mereka merasa didukung dan dimengerti.
  6. Memperkenalkan Adik Secara Bertahap: Jika memungkinkan, perkenalan antara anak pertama dan adik baru sebaiknya dilakukan secara bertahap. Berikan anak pertama waktu untuk terbiasa dengan kehadiran adik baru dan jelaskan peran mereka sebagai kakak dengan cara yang positif.

Kesimpulan

Mempelajari psikologi anak saat mereka memiliki adik baru adalah langkah penting dalam memastikan transisi yang lancar dan positif bagi seluruh keluarga. Perasaan cemburu dan penyesuaian peran adalah bagian dari proses ini, dan dengan pendekatan yang sensitif dan dukungan yang tepat, anak pertama dapat merasa dihargai dan terhubung dengan adik baru mereka. Komunikasi terbuka, melibatkan anak dalam proses, menjaga rutinitas, dan memberikan waktu berkualitas adalah beberapa strategi kunci untuk mendukung anak pertama dalam menghadapi perubahan ini. Dengan pemahaman dan perhatian yang tepat, anak pertama dapat beradaptasi dengan baik dan mengembangkan hubungan yang sehat dengan adik barunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun