Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengapa Kita Jarang Beribadah, Mencari Akar Permasalahan dan Solusinya

29 Agustus 2024   15:52 Diperbarui: 29 Agustus 2024   16:05 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibadah merupakan salah satu cara manusia untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, mengungkapkan rasa syukur, memohon ampunan, serta mencari petunjuk dalam kehidupan. Namun, kenyataannya, banyak dari kita yang sering kali mengabaikan ibadah, bahkan mungkin jarang melakukannya. Fenomena ini tidak hanya terjadi pada satu kelompok tertentu, tetapi meluas pada berbagai kalangan, mulai dari anak muda hingga orang dewasa.

1. Kesibukan dan Prioritas yang Salah

Salah satu alasan utama mengapa banyak orang jarang beribadah adalah karena kesibukan. Dalam kehidupan modern yang serba cepat, kesibukan bekerja, belajar, atau bahkan aktivitas sosial sering kali membuat kita lupa atau merasa tidak punya waktu untuk beribadah. Prioritas kita sering kali tersita pada hal-hal duniawi yang tampak mendesak, seperti deadline pekerjaan, tugas kuliah, atau urusan keluarga.

Padahal, jika ditelusuri lebih dalam, permasalahan ini bukan hanya tentang kesibukan semata, tetapi lebih kepada bagaimana kita mengatur prioritas. Sering kali kita menempatkan ibadah di urutan terakhir dalam daftar aktivitas harian, seolah-olah ibadah hanya dilakukan jika ada waktu luang. Hal ini menunjukkan bahwa kita lebih mementingkan urusan duniawi daripada urusan spiritual, yang seharusnya menjadi pondasi dalam menjalani kehidupan.

2. Kurangnya Kesadaran Spiritual

Kesadaran spiritual merupakan faktor penting dalam mendorong seseorang untuk beribadah secara rutin. Ketika seseorang memiliki kesadaran akan pentingnya hubungan dengan Tuhan, ia akan lebih termotivasi untuk melaksanakan ibadah. Sayangnya, banyak orang yang kurang memiliki kesadaran ini. Pendidikan agama yang kurang mendalam atau pengalaman spiritual yang minim bisa menjadi salah satu penyebab utamanya.

Selain itu, kurangnya pengalaman spiritual yang mendalam juga dapat membuat seseorang merasa bahwa ibadah hanyalah sekadar rutinitas tanpa makna. Tanpa pemahaman yang baik tentang pentingnya ibadah, seseorang bisa merasa ibadah sebagai kewajiban yang membebani, bukan sebagai kebutuhan yang membawa kedamaian.

3. Pengaruh Lingkungan dan Teknologi

Lingkungan sekitar kita sangat mempengaruhi kebiasaan beribadah. Jika kita berada di lingkungan yang kurang mendukung, seperti teman-teman yang tidak beribadah atau lingkungan kerja yang tidak memberikan waktu untuk beribadah, maka kita akan lebih mudah terbawa arus dan ikut-ikutan jarang beribadah. Pengaruh lingkungan yang negatif ini bisa membuat kita kehilangan semangat untuk melaksanakan ibadah.

Selain itu, di era digital seperti sekarang, teknologi dan media sosial juga berperan besar dalam mengalihkan perhatian kita dari ibadah. Waktu yang seharusnya digunakan untuk beribadah sering kali terbuang sia-sia untuk berselancar di internet, bermain game, atau menonton film. Ketergantungan pada teknologi membuat kita lebih mudah teralihkan dari ibadah, dan lambat laun, ibadah menjadi sesuatu yang terlupakan.

4. Kurangnya Rasa Syukur dan Keterikatan Emosional

Rasa syukur adalah salah satu pendorong utama dalam beribadah. Ketika seseorang menyadari betapa banyak nikmat yang diberikan Tuhan kepadanya, ia akan merasa terdorong untuk beribadah sebagai bentuk ungkapan syukur. Namun, jika rasa syukur ini kurang, ibadah pun terasa tidak penting.

Selain itu, ibadah juga memerlukan keterikatan emosional dengan Tuhan. Tanpa rasa cinta atau keterikatan ini, ibadah sering kali hanya dilakukan sebagai kewajiban, bukan sebagai kebutuhan jiwa. Akibatnya, ibadah menjadi terasa berat dan tidak menyenangkan, sehingga kita menjadi jarang melakukannya.

5. Kurangnya Pemahaman tentang Manfaat Ibadah

Banyak orang yang jarang beribadah karena kurang memahami manfaat ibadah bagi kehidupan mereka. Ibadah tidak hanya merupakan bentuk ketaatan kepada Tuhan, tetapi juga memberikan ketenangan jiwa, keteguhan hati, serta pedoman dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Ketika seseorang tidak memahami manfaat-manfaat ini, ibadah hanya dianggap sebagai aktivitas yang memakan waktu tanpa memberikan hasil yang nyata.

Solusi untuk Meningkatkan Kebiasaan Beribadah

Setelah memahami alasan-alasan mengapa kita jarang beribadah, penting bagi kita untuk mencari solusi agar bisa lebih konsisten dalam melaksanakannya. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Menata Prioritas Hidup: Mengatur kembali prioritas hidup adalah langkah pertama yang perlu dilakukan. Menyadari bahwa ibadah adalah kebutuhan spiritual yang sama pentingnya dengan kebutuhan fisik seperti makan dan minum, dapat mendorong kita untuk memberi waktu khusus untuk beribadah setiap hari.
  2. Membangun Kesadaran Spiritual: Meningkatkan kesadaran spiritual dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti membaca buku-buku agama, mengikuti kajian, atau bergaul dengan orang-orang yang rajin beribadah. Dengan lingkungan yang mendukung, kita akan lebih terdorong untuk beribadah.
  3. Mengelola Waktu dengan Baik: Mengatur waktu dengan baik akan membantu kita menemukan celah untuk beribadah di tengah kesibukan. Misalnya, menyisihkan beberapa menit di pagi hari atau sebelum tidur untuk beribadah, atau menggunakan waktu luang di tengah pekerjaan untuk berdoa.
  4. Mengurangi Ketergantungan pada Teknologi: Membatasi penggunaan media sosial dan teknologi dapat membantu kita fokus pada hal-hal yang lebih penting, termasuk ibadah. Kita bisa menetapkan waktu tertentu untuk menjauh dari perangkat digital dan memanfaatkannya untuk beribadah.
  5. Mengembangkan Rasa Syukur dan Keterikatan Emosional: Membiasakan diri untuk bersyukur setiap hari, bahkan untuk hal-hal kecil, dapat meningkatkan rasa syukur dan dorongan untuk beribadah. Selain itu, memperkuat keterikatan emosional dengan Tuhan melalui renungan dan doa juga dapat membuat ibadah menjadi lebih berarti.
  6. Mempelajari Manfaat Ibadah: Memahami manfaat ibadah baik dari sisi spiritual maupun ilmiah dapat meningkatkan motivasi kita. Banyak studi yang menunjukkan bahwa ibadah dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan kesehatan mental, dan memberikan ketenangan batin.

Penutup

Jarang beribadah bukanlah sesuatu yang tidak dapat diubah. Dengan kesadaran, niat, dan usaha untuk memperbaiki diri, kita bisa kembali menjadikan ibadah sebagai bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Ibadah bukan hanya tentang kewajiban, tetapi juga tentang menemukan ketenangan, petunjuk, dan berkah dalam hidup. Mari kita bersama-sama berusaha untuk memperbaiki kualitas ibadah kita, sehingga dapat meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun