Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cahaya Abadi

29 Agustus 2024   05:38 Diperbarui: 29 Agustus 2024   11:00 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: https://kalam.sindonews.com)

Dalam hening malam yang tenang,
Kusebut nama-Mu dalam doaku,
Di langit yang kelam, bintang gemintang,
Kau ciptakan pelita, sinar yang menuntunku.

O Tuhan, dalam kebisingan dunia,
Kau adalah kekuatan yang tak tergoyahkan,
Di setiap napas dan langkahku,
Kau adalah rasa, dan dalam hatiku kau bersemayam.

Setiap pagi saat mentari terbit,
Aku merasakan rahmat-Mu yang suci,
Dalam setiap kesulitan dan kebahagiaan,
Kau adalah penuntun, dan penghibur hati ini.

Kasih-Mu mengalir seperti sungai yang jernih,
Tak terhitung, tak terhingga, penuh hikmah,
Kau mengajari aku arti kehidupan,
Dan memberi harapan di tiap langkahku yang penuh rasa.

Kau adalah zat yang Maha Kuasa,
Yang mengerti segala isi hatiku,
Dalam keraguan dan keyakinan,
Hanya pada-Mu aku berserah diri.

Di tengah badai dan gelombang,
Kau adalah mercusuar yang menuntunku,
Dengan sabar Kau menanti,
Dan dalam pelukan-Mu, aku menemukan ketenangan.

Tuhan, bimbinglah aku selamanya,
Dalam setiap jalan yang kulalui,
Agar aku selalu mengingat-Mu,
Dan cinta-Mu abadi dalam jiwaku yang suci.

Py Laba, 29 Agustus 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun