Di sebuah desa kecil yang tenang dan damai, hiduplah seorang anak bernama Arif. Sejak kecil, Arif tinggal bersama ayahnya yang merupakan seorang petani sederhana. Ibunya, menurut cerita yang sering didengar Arif dari para tetangga, telah meninggal dunia ketika dia masih bayi. Ayahnya jarang berbicara tentang sang ibu, dan setiap kali Arif bertanya, ayahnya hanya tersenyum samar, seolah ada sesuatu yang disembunyikan.
Meski begitu, Arif selalu merasa ada kekosongan dalam hidupnya. Ada sesuatu yang hilang, sesuatu yang membuat hatinya merindu meski ia tak tahu apa yang dirindukannya. Hari-hari berlalu, dan perasaan itu semakin kuat ketika Arif beranjak remaja. Hingga suatu hari, ia memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak tentang ibu kandungnya.
Awal Pencarian
Arif yang kini berusia 15 tahun, memutuskan untuk bertanya kepada ayahnya sekali lagi tentang ibunya. Malam itu, di bawah sinar rembulan yang redup, Arif memberanikan diri untuk mendekati ayahnya yang tengah duduk di depan rumah sambil menikmati secangkir kopi.
"Ayah," Arif memulai dengan hati-hati, "bisakah Ayah ceritakan lebih banyak tentang Ibu?"
Ayahnya menatapnya dengan tatapan lembut, tetapi ada bayang-bayang kesedihan yang tidak dapat disembunyikan. "Nak, Ayah tahu ini sulit bagimu. Tapi Ayah tidak banyak tahu tentang ibumu. Dia wanita yang baik, itu yang bisa Ayah katakan."
Arif merasa tak puas dengan jawaban itu. "Tapi, Ayah... Aku ingin tahu lebih banyak. Dimana Ibu sekarang? Apa yang sebenarnya terjadi?"
Ayahnya menarik napas panjang dan menatap jauh ke kegelapan malam. "Ibumu... dia meninggal saat kamu masih sangat kecil, Arif. Ayah tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya. Itu masa lalu yang kelam, dan Ayah tidak ingin kamu merasa sedih karena itu."
Namun, bagi Arif, penjelasan itu hanya menambah rasa penasarannya. Setelah malam itu, dia memutuskan untuk mencari tahu lebih lanjut sendiri. Arif mulai bertanya-tanya kepada para tetangga, berharap mendapatkan petunjuk. Dari satu rumah ke rumah lainnya, dia terus bertanya, namun jawabannya selalu sama mereka tidak tahu banyak tentang ibunya, dan kebanyakan hanya mengatakan bahwa dia adalah wanita yang baik.
Sebuah Petunjuk