Pada akhirnya, tidak ada aturan pasti tentang usia yang tepat untuk menikah. Setiap individu memiliki perjalanan hidup yang unik, dan keputusan untuk menikah harus didasarkan pada kesiapan pribadi, bukan pada tekanan sosial atau norma budaya. Menikah adalah komitmen yang serius dan harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Masyarakat perlu mengubah cara pandang mereka tentang pernikahan dan umur. Daripada memandang usia sebagai faktor utama, lebih baik fokus pada apakah seseorang sudah benar-benar siap untuk menikah.Â
Menikah bukanlah tentang memenuhi ekspektasi orang lain, tetapi tentang menemukan kebahagiaan dan kestabilan bersama pasangan. Dengan mengedepankan kesiapan dan kesesuaian, daripada usia, kita dapat menciptakan pernikahan yang lebih bahagia dan lebih tahan lama.
Kesimpulannya, menikah bukanlah masalah umur, tetapi masalah kesiapan. Kesiapan mental, emosional, finansial, dan spiritual jauh lebih penting daripada angka di usia seseorang.Â
Setiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda, dan tidak ada satu pun yang bisa menetapkan kapan waktu yang tepat bagi seseorang untuk menikah.Â
Yang terpenting adalah memilih pasangan yang tepat dan memastikan bahwa diri kita sendiri sudah siap untuk komitmen besar tersebut. Dengan demikian, pernikahan dapat menjadi fondasi yang kuat untuk kebahagiaan seumur hidup, bukan sekadar kewajiban yang harus dipenuhi pada usia tertentu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H