Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melayat, Lebih dari Sekedar Menghibur tetapi Juga Sebagai Pengingat akan Kepastian Kematian

18 Agustus 2024   18:13 Diperbarui: 18 Agustus 2024   18:16 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: sulsel.kemenag.go.id)

Sebagai Pengingat untuk Memperbaiki Diri

Melayat juga menjadi momen introspeksi. Saat melihat jenazah yang terbaring kaku, kita dihadapkan pada kenyataan bahwa tidak ada satu pun di antara kita yang tahu kapan waktunya tiba. Tidak ada yang tahu kapan kita akan menghadapi saat terakhir dalam hidup kita. Oleh karena itu, momen melayat menjadi pengingat yang sangat kuat untuk segera memperbaiki diri, memperbaiki hubungan dengan orang lain, dan yang terpenting, memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan.

Melayat memberi kita kesempatan untuk merenung, apa yang telah kita perbuat selama ini? Apakah kita sudah menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai yang kita yakini? Apakah kita sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan setelah mati? Pertanyaan-pertanyaan ini penting untuk kita renungkan, karena kematian adalah sesuatu yang pasti, dan tidak ada seorang pun yang bisa lari darinya.

Mempererat Tali Silaturahmi dan Kekerabatan

Selain sebagai bentuk empati dan pengingat akan kematian, melayat juga memiliki fungsi sosial yang penting. Melayat adalah momen untuk mempererat tali silaturahmi dan kekerabatan. Dalam suasana duka, biasanya keluarga besar berkumpul, termasuk mereka yang jarang bertemu karena jarak atau kesibukan masing-masing. Melalui momen ini, hubungan yang mungkin sempat renggang bisa kembali terjalin.

Ini juga menjadi waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan yang mungkin sempat bermasalah. Kehilangan seseorang yang kita cintai sering kali mengingatkan kita betapa berharganya waktu yang kita miliki dengan orang-orang terdekat. Melalui melayat, kita diingatkan untuk tidak menyia-nyiakan waktu, untuk tidak menyimpan dendam, dan untuk selalu menjaga hubungan baik dengan sesama.

Kesimpulan: Melayat Sebagai Pengingat untuk Hidup Lebih Baik

Melayat kepada keluarga yang ditimpa musibah adalah sebuah kewajiban sosial dan spiritual yang membawa banyak hikmah. Selain memberikan dukungan kepada keluarga yang berduka, melayat juga menjadi pengingat bagi kita semua akan kepastian kematian. Momen ini memberi kita kesempatan untuk merenung dan introspeksi, untuk memperbaiki diri, dan untuk mempererat tali silaturahmi.

Kematian adalah bagian dari kehidupan yang tidak bisa dihindari. Setiap kali kita melayat, kita diingatkan untuk hidup lebih baik, untuk lebih bermakna, dan untuk selalu siap menghadapi saat terakhir dalam hidup kita. Dengan demikian, melayat bukan hanya tentang menghibur keluarga yang berduka, tetapi juga tentang mengingatkan diri sendiri bahwa suatu hari nanti, kita pun akan berada di posisi yang sama. Dan ketika saat itu tiba, semoga kita sudah siap dengan bekal amal kebaikan yang cukup untuk menghadapi perjalanan selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun