Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Etika Berkomunikasi dengan Dosen

14 Agustus 2024   05:42 Diperbarui: 14 Agustus 2024   09:47 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam lingkungan akademik, interaksi antara mahasiswa dan dosen adalah bagian penting dari proses belajar mengajar. Sebagai seorang mahasiswa, kemampuan untuk berkomunikasi dengan dosen secara efektif dan sopan sangatlah penting, tidak hanya untuk membangun hubungan yang baik tetapi juga untuk memastikan pemahaman yang tepat tentang materi yang diajarkan. 

Etika dalam berkomunikasi dengan dosen adalah aspek yang harus diperhatikan dengan serius oleh setiap mahasiswa, karena hal ini mencerminkan sikap dan tanggung jawab mereka sebagai individu yang berpendidikan.

Menghormati Waktu dan Kesibukan Dosen

Dosen adalah individu yang memiliki tanggung jawab besar dalam mengajar, meneliti, dan seringkali juga terlibat dalam berbagai aktivitas administrasi di universitas. Oleh karena itu, sangat penting bagi mahasiswa untuk menghargai waktu dan kesibukan dosen. 

Salah satu cara untuk menunjukkan penghargaan ini adalah dengan tidak mendadak meminta pertemuan atau bantuan di luar jam kerja yang wajar, kecuali dalam situasi darurat.

Saat ingin bertemu dengan dosen, mahasiswa sebaiknya membuat janji terlebih dahulu. Mengirimkan email atau pesan dengan sopan untuk mengatur waktu pertemuan adalah langkah yang tepat. 

Dalam pesan tersebut, mahasiswa harus menyebutkan tujuan pertemuan dan memberikan beberapa pilihan waktu yang bisa disesuaikan dengan jadwal dosen. Menghargai waktu dosen juga berarti tidak datang terlambat pada pertemuan yang telah dijadwalkan.

Etika Berkomunikasi Melalui Email

Komunikasi melalui email adalah salah satu metode utama yang digunakan mahasiswa untuk berinteraksi dengan dosen. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menulis email yang profesional dan sopan. 

Pertama-tama, pastikan subjek email jelas dan mencerminkan isi pesan. Subjek yang ambigu atau tidak jelas dapat membuat email Anda diabaikan atau dianggap tidak penting.

Selanjutnya, mulailah email dengan salam yang sopan, seperti "Yth. Bapak/Ibu Dosen" atau "Dear Prof./Dr." Sertakan juga perkenalan singkat jika Anda merasa dosen mungkin tidak mengenali Anda secara langsung, misalnya dengan menyebutkan kelas atau mata kuliah yang Anda ikuti. Setelah itu, sampaikan maksud dan tujuan email dengan jelas dan ringkas. Hindari penggunaan bahasa informal atau singkatan yang tidak lazim dalam komunikasi akademik.

Etika berkomunikasi melalui email juga mencakup penghindaran pengiriman pesan yang berulang kali dalam jangka waktu yang singkat. Jika dosen belum membalas email Anda, berikan waktu yang cukup sebelum mengirimkan pengingat. Ingatlah bahwa dosen mungkin memiliki banyak email yang harus direspons dan mungkin membutuhkan waktu untuk membalas pesan Anda.

Berbicara dengan Dosen Secara Langsung

Ketika berbicara dengan dosen secara langsung, baik di dalam maupun di luar kelas, penting untuk selalu menggunakan bahasa yang sopan dan penuh hormat. Gunakan kata sapaan seperti "Bapak" atau "Ibu", dan hindari bahasa informal yang mungkin Anda gunakan dengan teman sebaya.

Dalam situasi kelas, jika Anda ingin bertanya atau memberikan komentar, angkat tangan terlebih dahulu dan tunggu sampai Anda diberikan kesempatan untuk berbicara. Jangan memotong pembicaraan dosen atau berbicara di luar giliran, karena hal ini bisa dianggap sebagai tindakan yang tidak sopan.

Selain itu, saat berbicara dengan dosen, pastikan Anda fokus pada percakapan dan menunjukkan sikap yang serius. Menggunakan ponsel atau mengalihkan perhatian saat berbicara dengan dosen bisa menunjukkan ketidakhormatan dan kurangnya minat pada percakapan tersebut.

Menyampaikan Kritik atau Masukan

Dalam beberapa situasi, Anda mungkin merasa perlu untuk memberikan kritik atau masukan kepada dosen, misalnya mengenai metode pengajaran atau materi yang diajarkan. Sangat penting untuk menyampaikan kritik dengan cara yang konstruktif dan sopan. Mulailah dengan menghargai usaha dosen dan sampaikan masukan Anda dengan cara yang tidak menyinggung.

Sebagai contoh, daripada mengatakan, "Metode pengajaran Bapak/Ibu membingungkan," lebih baik sampaikan, "Saya menghargai usaha Bapak/Ibu dalam menjelaskan materi, namun saya merasa ada beberapa bagian yang sulit dipahami. Mungkin Bapak/Ibu bisa memberikan contoh lebih banyak untuk membantu pemahaman kami."

Penting juga untuk menyampaikan kritik atau masukan di tempat dan waktu yang tepat. Jangan memberikan kritik di depan kelas atau di hadapan mahasiswa lain, karena hal ini bisa membuat situasi menjadi tidak nyaman bagi dosen.

Menghormati Keputusan dan Kebijakan Dosen

Setiap dosen memiliki kebijakan dan cara mengajar yang berbeda-beda. Sebagai mahasiswa, Anda mungkin tidak selalu setuju dengan semua keputusan atau metode yang digunakan oleh dosen. Namun, penting untuk menghormati dan mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan, kecuali jika kebijakan tersebut memang perlu didiskusikan lebih lanjut.

Misalnya, jika dosen menetapkan aturan mengenai tenggat waktu pengumpulan tugas, sebagai mahasiswa, Anda harus berusaha untuk mematuhinya. Jika Anda menghadapi kesulitan dalam memenuhi tenggat waktu, sebaiknya Anda mengkomunikasikan hal ini dengan dosen sesegera mungkin dan meminta dispensasi dengan sopan, bukan mengabaikan aturan yang telah ditetapkan.

Menjaga Privasi dan Etika Akademik

Selain aspek-aspek komunikasi langsung, etika dalam menjaga privasi dosen dan menjaga etika akademik juga merupakan bagian penting dari interaksi antara mahasiswa dan dosen. Jangan menyebarluaskan informasi pribadi dosen, seperti nomor telepon atau email pribadi, tanpa izin mereka. Hal ini juga berlaku untuk materi kuliah yang mungkin diberikan secara eksklusif di kelas; pastikan untuk tidak mendistribusikan materi tersebut tanpa izin.

Selain itu, menjaga etika akademik juga berarti tidak melakukan plagiarisme atau tindakan curang lainnya dalam tugas atau ujian. Ketika Anda membutuhkan bantuan dalam menyelesaikan tugas, lebih baik untuk mendiskusikan kesulitan yang Anda hadapi dengan dosen daripada menyalin pekerjaan orang lain. Dosen akan lebih menghargai kejujuran dan usaha Anda dalam belajar, meskipun hasilnya mungkin belum sempurna.

Kesimpulan

Etika berkomunikasi dengan dosen adalah aspek yang sangat penting dalam kehidupan akademik mahasiswa. Dengan menunjukkan rasa hormat, sopan santun, dan tanggung jawab dalam setiap interaksi, mahasiswa tidak hanya akan membangun hubungan yang baik dengan dosen, tetapi juga akan memperoleh manfaat maksimal dari pengalaman belajar mereka. 

Menghargai waktu, menyampaikan kritik dengan konstruktif, dan menjaga privasi serta etika akademik adalah beberapa cara penting untuk memastikan bahwa komunikasi dengan dosen berjalan dengan baik dan sesuai dengan norma-norma akademik yang ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun