Menjadi mahasiswa adalah suatu kebanggaan, bukan hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi keluarga, terutama orang tua yang telah berjuang dan berkorban demi pendidikan anak-anaknya. Ketika seorang anak dari sebuah keluarga bisa menempuh pendidikan tinggi, ini adalah pencapaian besar yang tak jarang merupakan buah dari kerja keras orang tua yang tidak kenal lelah. Namun, sayangnya, tidak sedikit mahasiswa yang lupa akan pengorbanan orang tua mereka dan malah membuat mereka semakin susah.
Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami apa saja yang telah orang tua korbankan demi pendidikanmu. Di desa atau kampung, kehidupan sering kali keras dan penuh dengan tantangan. Penghasilan yang tidak seberapa harus dibagi untuk kebutuhan sehari-hari, pendidikan anak-anak, dan mungkin biaya kesehatan. Orang tua rela bekerja dari pagi hingga malam, berpanas-panasan di bawah terik matahari atau menahan dingin di malam hari demi melihat anak-anak mereka sukses.
Mereka mungkin harus meminjam uang atau menjual harta benda mereka yang berharga demi membiayai pendidikanmu. Mereka mungkin juga menahan keinginan untuk membeli kebutuhan pribadi atau menunda perbaikan rumah demi memastikan uang yang ada cukup untuk membayar uang kuliah, biaya hidup di kota, dan kebutuhan lainnya. Setiap rupiah yang mereka kirimkan untukmu adalah hasil dari keringat dan air mata.
Kehidupan di Kota: Tantangan dan Godaan
Setelah sampai di kota, kehidupan baru dimulai. Mahasiswa dihadapkan dengan berbagai tantangan, baik akademis maupun sosial. Di sinilah banyak godaan muncul, mulai dari gaya hidup hedonis, pergaulan yang tidak sehat, hingga kebiasaan buruk seperti menghamburkan uang untuk hal-hal yang tidak penting. Banyak mahasiswa yang terlena dengan kebebasan yang mereka miliki dan lupa akan tanggung jawab mereka sebagai anak dan sebagai mahasiswa.
Gaya hidup di kota memang sering kali menggoda, terutama bagi mereka yang baru pertama kali merasakan kebebasan dari pengawasan orang tua. Namun, di sinilah letak tanggung jawabmu sebagai seorang mahasiswa. Kamu tidak boleh terlena dan lupa bahwa di kampung sana, orang tuamu sedang bekerja keras untuk memastikan kamu bisa melanjutkan pendidikan. Setiap keputusan yang kamu ambil akan berdampak, tidak hanya pada dirimu sendiri, tetapi juga pada keluargamu.
Mengelola Keuangan dengan Bijak
Salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh mahasiswa adalah bagaimana mengelola keuangan dengan bijak. Uang yang diberikan oleh orang tua harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kebutuhan yang benar-benar penting. Sebagai mahasiswa, kamu harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah sesuatu yang memang harus dipenuhi, seperti biaya makan, transportasi, dan buku kuliah. Sementara keinginan adalah sesuatu yang bisa ditunda atau bahkan dihindari, seperti membeli pakaian mahal, nongkrong di kafe setiap hari, atau membeli gadget terbaru.
Jika kamu bisa mengelola keuangan dengan baik, kamu tidak hanya meringankan beban orang tua, tetapi juga belajar untuk hidup mandiri dan bertanggung jawab. Ingatlah bahwa uang yang diberikan oleh orang tua bukanlah uang yang mudah didapatkan. Setiap kali kamu merasa ingin menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak perlu, bayangkan bagaimana orang tuamu bekerja keras untuk mengirimkan uang itu kepadamu.
Menjaga Prestasi Akademik
Selain mengelola keuangan, menjaga prestasi akademik juga merupakan bentuk tanggung jawabmu sebagai mahasiswa. Kamu tidak hanya kuliah untuk diri sendiri, tetapi juga untuk membanggakan orang tua yang telah berjuang demi pendidikanmu. Jangan sampai kuliahmu terhambat karena terlalu sibuk dengan kegiatan non-akademik atau pergaulan yang tidak sehat. Belajarlah dengan sungguh-sungguh dan manfaatkan waktu yang ada untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya.
Jika kamu mengalami kesulitan dalam studi, jangan ragu untuk mencari bantuan, baik dari dosen, teman, atau sumber belajar lainnya. Jangan biarkan dirimu tenggelam dalam masalah tanpa mencari solusi. Ingatlah bahwa orang tua di kampung sana menaruh harapan besar padamu, dan mereka ingin melihatmu sukses. Setiap prestasi yang kamu raih adalah hadiah terbesar yang bisa kamu berikan kepada mereka.
Menghargai Pengorbanan Orang Tua
Penghargaan terhadap pengorbanan orang tua bukan hanya ditunjukkan dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan nyata. Bersikaplah bijak dalam mengambil keputusan dan selalu ingat akan tujuanmu menempuh pendidikan tinggi. Jangan sia-siakan kesempatan yang telah diberikan oleh orang tua dan jadilah mahasiswa yang bertanggung jawab.
Selalu ingat untuk menghubungi orang tua secara rutin, bukan hanya ketika membutuhkan uang atau bantuan. Berbagi cerita tentang perkembangan studimu, mendengarkan cerita mereka, dan memberikan dukungan moral adalah bentuk lain dari menghargai mereka. Meskipun kamu mungkin tidak bisa membalas semua yang telah mereka berikan, perhatian kecil ini akan sangat berarti bagi mereka.
Menjadi Kebanggaan Keluarga
Pada akhirnya, tujuan dari semua pengorbanan ini adalah agar kamu bisa menjadi kebanggaan bagi keluargamu. Ketika kamu sukses dalam studi dan bisa meraih cita-citamu, orang tua akan merasa bahwa semua perjuangan mereka tidak sia-sia. Mereka akan bangga melihat anaknya berhasil, bukan hanya karena prestasi akademik, tetapi juga karena sikap dan tanggung jawab yang kamu tunjukkan selama menjadi mahasiswa.
Sebaliknya, jika kamu gagal atau malah membuat masalah, hal ini hanya akan menambah beban mereka. Orang tua di kampung sana mungkin tidak tahu banyak tentang kehidupan di kota, tetapi mereka akan merasakan dampak dari setiap keputusan yang kamu ambil. Jangan sampai mereka merasa kecewa atau bahkan menyesal karena telah berjuang demi pendidikanmu.
Kesimpulan
Wahai adik-adikku para mahasiswa, ingatlah bahwa di balik setiap langkah yang kamu ambil, ada orang tua yang selalu mendukung dan berdoa untuk kesuksesanmu. Jangan buat mereka susah di kampung sana dengan keputusan yang salah atau gaya hidup yang tidak bertanggung jawab. Hargai setiap pengorbanan mereka dengan menjadi mahasiswa yang bijak, bertanggung jawab, dan berprestasi. Jadilah kebanggaan bagi keluargamu dan buktikan bahwa semua usaha dan pengorbanan mereka tidak sia-sia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H