Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Antara Cinta dan Cita-Cita

7 Agustus 2024   14:53 Diperbarui: 7 Agustus 2024   15:11 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fitri merasa ada harapan baru muncul dalam dirinya. Dengan dukungan Damar, dia merasa lebih yakin untuk melanjutkan kuliahnya. Dia pulang ke rumah dengan rasa lega, meskipun dia tahu bahwa perjalanannya tidak akan mudah.

Fitri berbicara lagi dengan ibunya, mengungkapkan betapa pentingnya pendidikan baginya. Dia menjelaskan bahwa meskipun dia sangat menghargai tradisi, dia juga harus mengejar impiannya. Ibunya, setelah mendengar penjelasan Fitri dan melihat betapa kuatnya tekad putrinya, akhirnya memberikan restu.

Akhirnya, Fitri dan Damar sepakat untuk melanjutkan hubungan mereka sambil Fitri menyelesaikan pendidikannya. Mereka merencanakan pernikahan di masa depan, setelah Fitri berhasil meraih gelar doktornya. Damar mendukung penuh, membantu Fitri dengan segala cara yang dia bisa, dari memberikan dorongan moral hingga membantu dalam hal-hal kecil sehari-hari.

Waktu berlalu, dan Fitri berhasil menyelesaikan kuliahnya dengan baik. Dia lulus sebagai dokter dan memulai kariernya dengan penuh semangat. Damar tetap di sampingnya, mendukung dan merayakan setiap pencapaian.

Suatu hari, setelah beberapa tahun berlalu, Fitri dan Damar akhirnya menikah dalam sebuah upacara yang penuh kebahagiaan. Keluarga mereka berkumpul untuk merayakan momen istimewa tersebut, dan ibunya melihat putrinya dengan rasa bangga. Fitri merasa bahwa dia telah membuat keputusan yang benar, dengan menghormati keluarganya sekaligus mengejar impian yang selama ini dia impikan.

Fitri dan Damar membangun hidup bersama, menjalani hari-hari penuh cinta dan dukungan. Fitri menyadari bahwa meskipun perjalanan hidupnya penuh tantangan, dia telah berhasil menemukan keseimbangan antara cinta dan cita-cita. Dan dalam perjalanan itu, dia belajar bahwa kadang-kadang, memilih jalan yang benar bukan hanya tentang mengikuti keinginan hati, tetapi juga tentang membuat keputusan yang tepat untuk masa depan.

Tahun-tahun berlalu dengan cepat, dan Fitri menjalani kehidupan yang penuh makna sebagai seorang dokter. Dia menemukan kepuasan dan kebahagiaan dalam pekerjaannya, terutama ketika dia bisa membantu pasien-pasiennya dengan sepenuh hati. Damar, yang kini menjadi suami dan mitra setianya, mendukung kariernya dengan penuh cinta dan kesabaran. Meskipun sering kali mereka harus berpisah karena kesibukan masing-masing, mereka selalu saling mengingat dan menghargai setiap momen yang mereka habiskan bersama.

Suatu hari, Fitri mendapatkan tawaran untuk bekerja di sebuah rumah sakit besar di ibu kota. Ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi kariernya, namun juga berarti dia harus meninggalkan desa dan rumah orang tuanya untuk waktu yang lama. Dia merasa berat untuk memberi tahu Damar tentang keputusan ini, karena dia tahu betapa pentingnya keluarga bagi mereka berdua.

Saat mereka duduk bersama di ruang tamu mereka yang nyaman, Fitri mengungkapkan pikirannya kepada Damar. "Damar, aku baru saja menerima tawaran pekerjaan di rumah sakit besar di ibu kota. Ini adalah peluang besar untuk kemajuanku, tapi aku tahu ini akan mempengaruhi waktu kita bersama."

Damar menatap Fitri dengan penuh pengertian. "Fitri, aku selalu mendukung keputusanmu. Aku tahu betapa besar kesempatan ini untukmu. Meskipun kita harus terpisah jarak, aku yakin kita bisa melewati ini bersama. Kita telah menghadapi banyak tantangan sebelum ini, dan kita akan terus bersama, apa pun yang terjadi."

Fitri merasa sangat bersyukur memiliki suami seperti Damar yang begitu memahami dan mendukung. Dengan dukungan Damar, dia memutuskan untuk menerima tawaran pekerjaan tersebut. Mereka merencanakan cara agar tetap bisa menjaga hubungan mereka tetap kuat meskipun terpisah oleh jarak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun