Di sisi lain, menitipkan anak kepada nenek juga bisa mempengaruhi perkembangan sosial anak. Anak-anak yang sering berada dalam lingkungan yang lebih tua mungkin kurang berinteraksi dengan teman sebaya, yang penting untuk pengembangan keterampilan sosial mereka. Orang tua harus memastikan bahwa anak tetap memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan teman-temannya melalui kegiatan di luar rumah, seperti bermain di taman atau mengikuti kegiatan kelompok.
Dari sudut pandang anak, kedekatan dengan nenek bisa memberikan kenyamanan emosional, tetapi juga bisa menimbulkan ketergantungan yang berlebihan. Anak-anak yang terlalu bergantung pada neneknya mungkin merasa kesulitan untuk mandiri atau beradaptasi ketika harus berpisah dari nenek, seperti saat masuk sekolah. Orang tua harus secara bertahap membantu anak mengembangkan kemandirian dan memperkenalkan mereka pada situasi di mana mereka harus berinteraksi tanpa kehadiran nenek.
Dalam menghadapi situasi ini, komunikasi antara orang tua, nenek, dan anak sangat penting. Orang tua perlu secara teratur memantau perkembangan anak, memberikan arahan kepada nenek, dan menegaskan batasan serta harapan mereka dalam pengasuhan. Nenek, di sisi lain, harus merasa dihargai dan didukung dalam perannya, sehingga ia tidak merasa terbebani atau disalahpahami.
Kesimpulannya, menitipkan anak kepada nenek saat orang tua sibuk bekerja adalah solusi yang praktis dan penuh kasih sayang, tetapi memerlukan pendekatan yang bijaksana dan seimbang.Â
Dengan komunikasi yang baik, perhatian pada kesejahteraan nenek, dan pengaturan yang tepat, anak dapat tumbuh dalam lingkungan yang penuh cinta dan dukungan, sementara orang tua dapat menjalankan tanggung jawab profesional mereka tanpa rasa bersalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H