Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Permasalahan Mahasiswa Perantauan, Antara Pilihan Hidup Sendiri atau Tinggal dengan Saudara

7 Agustus 2024   06:12 Diperbarui: 7 Agustus 2024   06:17 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: voaindonesia.com)

Menjadi mahasiswa perantauan adalah fase yang menantang bagi banyak orang. Ketika seseorang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di luar kota atau bahkan luar negeri, ia dihadapkan pada berbagai pilihan hidup yang menentukan kenyamanan dan kesuksesannya selama menempuh pendidikan. Salah satu keputusan penting yang harus diambil adalah apakah akan hidup mandiri atau tinggal bersama saudara. Kedua pilihan ini memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing, yang dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari, akademik, serta perkembangan pribadi seorang mahasiswa.

Pilihan Hidup Mandiri

Hidup mandiri sebagai mahasiswa perantauan adalah pengalaman yang sangat berharga. Mahasiswa yang memilih jalur ini harus siap menghadapi tantangan yang beragam, dari mengatur keuangan, mengelola waktu, hingga mengurus kebutuhan sehari-hari seperti memasak, mencuci, dan membersihkan tempat tinggal. Meski terdengar menantang, hidup mandiri menawarkan banyak manfaat yang tidak bisa diabaikan.

Salah satu manfaat terbesar dari hidup mandiri adalah pengembangan kemandirian dan tanggung jawab. Mahasiswa belajar untuk mengatur kehidupan mereka sendiri tanpa terlalu bergantung pada orang lain. Mereka harus mengambil keputusan secara mandiri, mulai dari hal kecil seperti menentukan menu makan malam, hingga keputusan besar seperti mengatur anggaran bulanan. Kemampuan untuk mengambil keputusan ini akan sangat berguna ketika mereka memasuki dunia kerja dan kehidupan setelah lulus.

Selain itu, hidup mandiri memungkinkan mahasiswa untuk belajar mengelola keuangan dengan lebih bijak. Mereka akan memahami pentingnya menabung, membedakan antara kebutuhan dan keinginan, serta mengatur pengeluaran agar tidak boros. Keterampilan ini sangat penting untuk kehidupan di masa depan, di mana mereka mungkin harus mengelola keuangan rumah tangga atau bisnis sendiri.

Namun, hidup mandiri juga memiliki tantangan yang tidak boleh diabaikan. Mahasiswa mungkin merasa kesepian, terutama jika mereka tidak memiliki teman dekat atau keluarga di dekat tempat mereka tinggal. Rasa kesepian ini dapat memengaruhi kesehatan mental dan motivasi belajar. Selain itu, hidup mandiri juga bisa menjadi beban finansial yang besar, terutama jika mereka harus membayar biaya sewa, listrik, air, dan kebutuhan lainnya. Hal ini bisa menjadi sumber stres yang berdampak pada fokus akademik.

Pilihan Tinggal dengan Saudara

Di sisi lain, tinggal dengan saudara seringkali dianggap sebagai pilihan yang lebih aman dan nyaman bagi mahasiswa perantauan. Dengan tinggal bersama saudara, mahasiswa bisa mendapatkan dukungan emosional dan praktis yang lebih kuat. Mereka tidak perlu khawatir tentang biaya hidup yang tinggi, karena biasanya saudara akan membantu menanggung sebagian beban tersebut. Selain itu, mereka juga bisa berbagi tugas rumah tangga, sehingga tidak perlu mengurus semuanya sendiri.

Keuntungan lain dari tinggal dengan saudara adalah adanya dukungan emosional yang konstan. Ketika menghadapi masalah atau stres, mahasiswa bisa mendapatkan nasihat atau hiburan dari saudara mereka. Hal ini sangat penting, terutama bagi mereka yang masih beradaptasi dengan lingkungan baru dan jauh dari keluarga inti. Dukungan ini bisa membuat mereka merasa lebih nyaman dan tenang dalam menghadapi tantangan sehari-hari.

Namun, tinggal dengan saudara juga tidak selalu berjalan mulus. Perbedaan gaya hidup dan kebiasaan bisa menjadi sumber konflik. Misalnya, saudara mungkin memiliki ekspektasi tertentu mengenai kontribusi mahasiswa dalam pekerjaan rumah tangga, yang mungkin berbeda dengan kebiasaan mereka sebelumnya. Selain itu, tinggal dengan saudara bisa membatasi kebebasan pribadi. Mahasiswa mungkin merasa harus mengikuti aturan atau rutinitas rumah tangga saudara mereka, yang bisa mengurangi rasa kemandirian.

Selain itu, tinggal dengan saudara bisa menimbulkan rasa ketergantungan yang berlebihan. Mahasiswa mungkin merasa terlalu nyaman dengan dukungan yang diberikan, sehingga tidak belajar untuk mandiri dan mengambil tanggung jawab sepenuhnya atas kehidupan mereka sendiri. Ketika mereka akhirnya harus hidup sendiri, misalnya setelah lulus, mereka mungkin merasa kesulitan beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Memilih yang Terbaik: Faktor yang Perlu Dipertimbangkan

Memilih antara hidup mandiri atau tinggal dengan saudara bukanlah keputusan yang mudah, dan setiap mahasiswa harus mempertimbangkan berbagai faktor sebelum membuat keputusan. Salah satu faktor utama yang harus dipertimbangkan adalah kondisi keuangan. Jika anggaran sangat terbatas, tinggal dengan saudara mungkin menjadi pilihan yang lebih bijak, karena bisa mengurangi beban biaya hidup. Namun, jika mahasiswa memiliki cukup dana dan ingin belajar hidup mandiri, pilihan untuk tinggal sendiri bisa sangat bermanfaat dalam jangka panjang.

Selain itu, pertimbangan emosional juga sangat penting. Mahasiswa yang merasa belum siap secara emosional untuk hidup sendiri mungkin lebih baik tinggal dengan saudara terlebih dahulu, setidaknya sampai mereka merasa cukup kuat untuk menghadapi tantangan hidup mandiri. Sebaliknya, mahasiswa yang ingin mengembangkan kemandirian dan merasa siap untuk tantangan tersebut bisa mencoba hidup mandiri, dengan catatan mereka memiliki dukungan sosial yang cukup, baik dari teman maupun keluarga yang bisa dihubungi ketika dibutuhkan.

Faktor lain yang tidak kalah penting adalah pertimbangan akademik. Mahasiswa perlu memastikan bahwa pilihan mereka tidak mengganggu fokus belajar dan prestasi akademik. Jika tinggal dengan saudara memungkinkan mereka untuk belajar dengan tenang dan nyaman, pilihan ini mungkin lebih baik. Namun, jika mereka merasa lebih fokus ketika hidup sendiri, maka hidup mandiri bisa menjadi pilihan yang tepat.

Kesimpulan

Menjadi mahasiswa perantauan adalah perjalanan yang penuh dengan keputusan penting, salah satunya adalah memilih antara hidup mandiri atau tinggal dengan saudara. Keduanya memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing, dan pilihan terbaik bergantung pada kondisi keuangan, kesiapan emosional, serta pertimbangan akademik mahasiswa. Yang terpenting adalah membuat keputusan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pribadi, sehingga masa perkuliahan bisa dijalani dengan sukses dan penuh pengalaman berharga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun