Pengalaman ini bisa menjadi modal yang sangat berharga dalam mengembangkan keterampilan praktis yang sering kali tidak diperoleh di bangku sekolah.Â
Selain itu, bekerja segera setelah lulus juga memungkinkan seseorang untuk mulai mandiri secara finansial lebih cepat, yang bisa sangat menguntungkan dalam jangka pendek.
Namun, memilih untuk bekerja setelah SMA juga memiliki beberapa tantangan. Tanpa gelar pendidikan tinggi, prospek karier mungkin terbatas pada pekerjaan yang memerlukan keterampilan dasar atau teknis.
Pekerjaan dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah mungkin juga menawarkan gaji yang lebih rendah dan peluang promosi yang terbatas dibandingkan dengan posisi yang memerlukan gelar sarjana.
Selain itu, seseorang yang memilih untuk bekerja langsung setelah SMA mungkin merasa tertekan oleh ketidakpastian karier dan kebutuhan untuk terus mengembangkan keterampilan mereka di luar pendidikan formal.
Menimbang Pilihan: Kebutuhan dan Tujuan Pribadi
Dalam memilih antara kuliah atau kerja, sangat penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan tujuan pribadi. Setiap individu memiliki aspirasi dan keadaan yang berbeda, sehingga pilihan yang tepat untuk satu orang mungkin tidak sama untuk orang lain.
Sebagai contoh, seseorang yang memiliki minat dan bakat di bidang teknis mungkin merasa lebih cocok untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi untuk memperdalam pengetahuan mereka dan mendapatkan sertifikasi profesional.
Di sisi lain, seseorang yang memiliki keterampilan praktis dan lebih suka belajar melalui pengalaman langsung mungkin merasa lebih baik memulai karier mereka segera setelah lulus.
Selain itu, penting untuk mempertimbangkan kondisi keuangan dan dukungan keluarga. Biaya kuliah yang tinggi bisa menjadi beban yang signifikan, dan beberapa orang mungkin perlu mencari pekerjaan untuk mendukung studi mereka atau membantu keluarga mereka secara finansial.
Dalam beberapa kasus, opsi seperti kuliah sambil bekerja bisa menjadi solusi yang baik untuk mengatasi tantangan ini.