Di Aceh Selatan, Anda juga bisa menemukan kerajinan tangan khas daerah seperti anyaman pandan dan songket Aceh yang indah. Songket Aceh terkenal dengan motif-motif tradisionalnya yang rumit dan penuh makna. Belajar langsung dari pengrajin lokal tentang cara pembuatan kerajinan ini bisa menjadi pengalaman yang sangat berharga, sekaligus mendukung kelestarian budaya lokal.
Sejarah yang Menyentuh
Sejarah Aceh Selatan juga penuh dengan cerita-cerita heroik dan perlawanan. Salah satu kisah paling terkenal adalah legenda Putri Naga di Tapaktuan, sebuah kisah yang melibatkan cinta, pengkhianatan, dan pertempuran antara manusia dengan makhluk mitologis. Jejak dari cerita ini bisa ditemukan di situs-situs bersejarah seperti Makam Putri Naga dan Batu Tapak Tuan, batu besar yang konon merupakan jejak kaki sang pahlawan.
Selain itu, Aceh Selatan juga memiliki peninggalan sejarah dari masa penjajahan Belanda. Benteng Kuta Batee di Trumon, misalnya, adalah salah satu peninggalan bersejarah yang masih berdiri kokoh dan menjadi saksi bisu dari perjuangan rakyat Aceh melawan penjajah.Â
Selain itu terdapat beberapa makam pahlawan diberbagai kecamatan di Aceh Selatan, di antaranya makam pahlawan Tgk Cut Ali dan makam pahlawan Panglimo Rajo Lelo. Mengunjungi situs-situs bersejarah ini bukan hanya memberikan wawasan tentang masa lalu, tetapi juga menumbuhkan rasa penghargaan terhadap perjuangan dan identitas bangsa.
Kuliner yang Menggugah Selera
Tidak lengkap rasanya bertamasya ke Aceh Selatan tanpa mencicipi kuliner khasnya. Aceh dikenal dengan masakan yang kaya rempah dan cita rasa kuat, dan Aceh Selatan tentu saja tidak terkecuali. Salah satu hidangan yang wajib dicoba adalah Gulai Pliek U dan untuk ole-olenya bisa di coba Kue Pala. Selain itu juga ada makanan khas Kluet yang berupa Rabee yang merupakan makanan berat yang berbahan dasar daging sapi atau kerbau.
Kesimpulan