Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penghianatan Kekasih dan Sahabat

3 Agustus 2024   12:21 Diperbarui: 3 Agustus 2024   12:34 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber https://www.cnnindonesia.com)

Dari sudut jendela kamar kosnya yang sempit, Raka memandang jauh ke luar, menuju cakrawala malam yang membentang hitam di atas kota metropolitan yang gemerlap. Setiap lampu yang berkelip terasa seperti tanda tanya besar dalam pikirannya. Ia sedang berada di tempat yang jauh, dengan harapan besar yang membawanya ke sini sebuah karier yang cemerlang di ibu kota yang sibuk. Namun, malam ini, harapan itu terasa seperti ilusi belaka.

Sekitar satu tahun lalu, di kampung halaman mereka yang tenang, Raka dan Maya, kekasihnya sejak SMA, bercita-cita untuk membangun masa depan bersama. Mereka sering membayangkan kehidupan yang mereka impikan rumah kecil di pinggir kota, kebun bunga, dan mungkin sebuah kafe kecil di sudut jalan. Semua rencana itu tergantung pada Raka yang pergi mencari peluang di kota besar, sementara Maya tetap di desa untuk menyelesaikan kuliahnya.

Raka ingat betapa bahagianya mereka saat terakhir kali mereka bertemu sebelum ia berangkat. Maya memeluknya erat, air mata mengalir di pipinya saat berjanji akan menunggunya. Raka memegang janji itu dengan teguh, percaya bahwa jarak hanya akan membuat hubungan mereka semakin kuat.

Namun, hidup tidak selalu berjalan seperti yang direncanakan. Hari-hari berlalu, dan Raka mulai merasakan jarak yang tidak hanya memisahkan fisik mereka tetapi juga hati. Meskipun ia berusaha keras, sering kali ia merasa terasing dan sendirian di kota yang bising ini. Berita dari rumah semakin jarang, dan setiap kali ia menghubungi Maya, pembicaraan mereka terasa datar dan terputus-putus.

Satu malam, saat Raka memeriksa pesan di ponselnya, ia menerima sebuah pesan singkat dari seorang teman lama di kampung halaman. Isi pesan itu membuat darahnya membeku Maya dan Arief, sahabat baiknya sejak kecil, baru saja mengadakan resepsi pernikahan.

Hati Raka bergetar hebat, seperti dihantam badai. Ia tahu bahwa Arief telah lama jatuh cinta pada Maya, namun ia tidak pernah mengira jika cinta itu akan mengalahkan ikatannya dengan sahabatnya sendiri. Raka merasa seperti hidupnya terhenti sejenak. Ia membayangkan bagaimana kebahagiaan yang pernah mereka rencanakan bersama kini terjalin dalam cerita yang sama sekali berbeda.

Dalam kepedihan dan kemarahan, Raka memutuskan untuk menghubungi Maya. Suaranya tegang dan penuh kesedihan saat ia menanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Maya di ujung telepon menangis dan menjelaskan bahwa ia merasa terabaikan oleh Raka, dan perasaannya tumbuh untuk Arief seiring berjalannya waktu. Maya mengakui bahwa ia telah berusaha untuk berbicara dengan Raka tentang perasaannya, namun komunikasi mereka semakin memburuk.

Kepedihan itu semakin membesar ketika Raka mendengar pengakuan bahwa Maya dan Arief telah merencanakan semuanya bersama, dan keputusan untuk menikah datang setelah Raka memutuskan untuk pergi ke kota besar. Maya meminta maaf, namun Raka merasa tidak ada kata-kata yang bisa menghapus luka ini.

Baca juga: Dua Dunia Satu Hati

Malam itu, Raka duduk termenung di kamar kosnya, meresapi kegelapan yang seakan memantulkan kesedihan dan pengkhianatan dalam hidupnya. Ia menyadari bahwa keputusannya untuk meninggalkan kampung halaman tidak hanya membuatnya terasing secara fisik tetapi juga emosional. Rasa sakit dan kesedihan yang dirasakannya adalah bagian dari harga yang harus dibayar untuk mengejar impian yang mungkin tidak lagi relevan bagi masa depannya.

Namun, di balik semua itu, Raka menemukan sebuah kekuatan baru. Ia menyadari bahwa cinta dan kepercayaan yang telah hilang dapat digantikan dengan kebijaksanaan dan kekuatan pribadi. Dengan rasa sakit yang mendalam namun penuh harapan, ia mulai merangkai kembali hidupnya di kota besar ini, meninggalkan kisah lama sebagai bagian dari masa lalu yang telah ia tinggalkan. Dalam kegelapan malam, Raka menemukan kedamaian dalam kesadaran bahwa masa depan masih menawarkan banyak kemungkinan dan ia siap untuk memulai babak baru dalam hidupnya, meskipun luka hati masih membekas.

Setelah malam yang penuh kegetiran itu, Raka memutuskan untuk melakukan perubahan. Ia tahu bahwa mengunci diri dalam kesedihan tidak akan membantu, dan ia mulai mencari cara untuk mengalihkan perhatiannya. Ia menyadari bahwa meskipun hatinya terluka, hidup harus terus berjalan.

Beberapa minggu setelah menerima berita mengejutkan itu, Raka mulai menjelajahi kota lebih dalam. Ia mengunjungi tempat-tempat yang sebelumnya tidak pernah ia datangi, seperti kafe-kafe kecil yang menyajikan kopi dengan aroma yang menggugah semangat dan taman-taman tersembunyi di antara gedung-gedung pencakar langit. Raka juga mulai bergabung dengan komunitas-komunitas lokal yang memiliki minat serupa dengannya dari klub buku hingga kelompok lari pagi.

Pada suatu pagi yang cerah, saat berlari di taman kota, Raka bertemu dengan Lara, seorang wanita yang tampaknya tidak asing baginya. Lara adalah seorang fotografer yang sering mengabadikan momen-momen indah di kota ini. Mereka mulai berbicara, dan dari obrolan ringan, Raka mengetahui bahwa Lara adalah seseorang yang juga pernah merasakan rasa sakit dalam hidupnya.

Lara memiliki cara sendiri untuk mengatasi kesedihan melalui lensanya, dia melihat dunia dari sudut yang berbeda dan menemukan keindahan dalam hal-hal kecil. Raka tertarik pada pandangan Lara yang positif dan mulai menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya. Lara tidak hanya membantu Raka melihat kehidupan dengan cara baru, tetapi juga membuka hatinya untuk kemungkinan-kemungkinan baru.

Seiring waktu, Raka dan Lara menjadi semakin dekat. Mereka berbagi cerita tentang masa lalu, mimpi, dan harapan untuk masa depan. Lara membantu Raka memahami bahwa meskipun ia telah mengalami pengkhianatan dan kehilangan, hal itu tidak mendefinisikan siapa dirinya. Raka belajar untuk melihat pengalaman itu sebagai bagian dari perjalanan hidupnya, bukan sebagai akhir dari segala sesuatu.

Di tengah perjalanan baru ini, Raka juga mulai menemukan kembali gairahnya terhadap pekerjaan. Ia menghadapi tantangan-tantangan baru dengan semangat yang berbeda, dan akhirnya mendapatkan proyek besar yang membawanya ke tingkat yang lebih tinggi dalam kariernya. Lara mendukungnya sepenuh hati, menjadi teman setia yang selalu ada untuk mendengarkan dan memberikan dorongan.

Dalam perjalanan mereka bersama, Raka menemukan bahwa cinta bisa hadir dalam banyak bentuk dan pada waktu yang tidak terduga. Ia belajar untuk membuka hatinya lagi, meskipun dengan hati-hati. Lara menjadi seseorang yang mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Maya, bukan dengan cara menggantikan, tetapi dengan cara yang membawa warna baru dalam hidupnya.

Pada akhirnya, Raka menyadari bahwa hidup tidak selalu berjalan sesuai rencana, tetapi setiap perubahan membawa pelajaran berharga. Dengan Lara di sampingnya, ia merasa siap untuk menghadapi masa depan dengan penuh harapan dan keyakinan. Di bawah langit yang sama di kota metropolitan ini, Raka menemukan kedamaian dan kebahagiaan baru, meninggalkan masa lalu yang penuh luka sebagai bagian dari perjalanan menuju hidup yang lebih cerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun