Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Siswa SMP Tidak Bisa Membaca, Salah Siapa?

3 Agustus 2024   09:09 Diperbarui: 3 Agustus 2024   09:15 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa Siswi SMP (Ilustrasi. sumber gambar:https://m.jpnn.com) 

Tanggung Jawab Pemerintah

Pemerintah memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan setiap anak mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas. Program-program literasi yang dijalankan harus lebih menyeluruh dan mencapai semua lapisan masyarakat. Perlu adanya evaluasi terhadap kurikulum dan metode pengajaran yang ada, serta penyediaan pelatihan bagi guru untuk menangani siswa dengan berbagai tingkat kemampuan.

Selain itu, pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan fasilitas pendidikan yang memadai, terutama di daerah-daerah terpencil. Dengan demikian, tidak ada lagi alasan bagi siswa untuk tidak bisa membaca ketika mereka mencapai jenjang SMP.

Tanggung Jawab Kolektif

Tidak bisa membaca bukanlah kesalahan siswa semata. Ini adalah masalah kompleks yang melibatkan banyak pihak. Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah atau guru, tetapi juga orang tua, pemerintah, dan masyarakat secara keseluruhan. Diperlukan upaya kolaboratif untuk mengatasi masalah ini.

Masyarakat perlu menyadari pentingnya literasi sebagai fondasi bagi masa depan anak-anak. Kampanye membaca dan inisiatif komunitas bisa menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan minat dan kemampuan membaca di kalangan siswa.

Solusi ke Depan

Untuk mengatasi masalah siswa SMP yang tidak bisa membaca, diperlukan pendekatan yang menyeluruh dan berkelanjutan. Beberapa solusi yang dapat diambil antara lain:

       1. Peningkatan Kualitas Pendidikan Dasar: Pemerintah dan pihak sekolah harus memastikan bahwa setiap anak menerima          

           pendidikan dasar yang berkualitas, dengan fokus pada kemampuan literasi.

  1. Pelatihan Guru: Guru perlu dibekali dengan metode pengajaran yang tepat untuk menangani siswa dengan berbagai tingkat kemampuan membaca. Pelatihan dan workshop literasi bisa menjadi solusi yang efektif.
  2. Peran Aktif Orang Tua: Orang tua perlu lebih terlibat dalam pendidikan anak, termasuk membangun kebiasaan membaca di rumah. Mendampingi anak saat belajar dan menyediakan buku-buku menarik bisa menjadi langkah awal yang baik.
  3. Pengembangan Program Literasi: Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu mengembangkan program literasi yang menyeluruh, mencakup semua jenjang pendidikan dan melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Dengan kerjasama semua pihak, diharapkan masalah ini dapat diatasi sehingga setiap anak di Indonesia bisa memiliki kemampuan literasi yang baik. Membangun generasi yang literat bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi tanggung jawab kita bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun