Di bawah kanopi hijau yang lebat,
Di mana cahaya mentari menyelinap malu-malu,
Hutan berdiri megah, penuh cerita,
Dengan bisikan angin dan dendang burung.
Akar-akar kuat menancap dalam tanah,
Mengikat cerita zaman, menyimpan rahasia,
Rerimbunan daun, penari lembut,
Dalam tarian alam yang tak pernah usai.
Setiap pohon adalah saksi bisu,
Perjalanan waktu yang tak terhenti,
Dari pagi yang sejuk hingga senja yang jingga,
Hutan selalu hidup, meski tak bersuara.
Gemuruh sungai, gemerisik dedaunan,
Adalah simfoni alam yang tiada tanding,
Di sini, segala kehidupan menyatu,
Menjaga keseimbangan, memberi nafas pada bumi.
Namun, di balik ketenangan ini,
Tersimpan harapan dan kegelisahan,
Akan tangan-tangan yang merusak,
Dan jejak-jejak yang meninggalkan luka.
Hutan, kau adalah pelindung,
Penjaga jiwa alam yang abadi,
Dalam keheninganmu, kami belajar,
Tentang arti hidup, dan kebersamaan sejati.
Semoga tetap lestari, wahai hutan,
Dalam pelukanmu, kami menemukan kedamaian,
Dan dalam nafasmu, kami mendengar,
Nyanyian alam yang tiada habisnya.
Py Laba, 28 Juli 2024