Saat Ainun mencapai puncak Gunung Kembar, dia menemukan batu lunar yang bersinar lembut di bawah cahaya bulan. Batu tersebut memancarkan energi magis yang sangat kuat. Ainun berhasil mengambil batu itu dan segera memulai perjalanan pulang. Namun, perjalanan pulangnya tidak semudah yang dia bayangkan. Cuaca buruk dan makhluk berbahaya di gunung membuatnya terpaksa bertarung untuk bertahan hidup.
Dalam keadaan genting tersebut, Ainun menggunakan jimat pelindung yang diberikan Akmal, yang melindunginya dari bahaya. Dengan tekad dan keberanian, dia akhirnya berhasil kembali ke desanya dengan batu lunar di tangannya. Dia melakukan ritual yang tercantum dalam buku kuno dan memanggil Akmal melalui cincin.
Ketika Akmal menerima panggilan, dia merasa sangat lega dan bersemangat. Ritual tersebut membuat jembatan antara dua dunia menjadi lebih kuat, memungkinkan Ainun dan Akmal untuk bertemu lebih sering. Mereka memutuskan untuk bertemu di batas antara kedua dunia pada setiap bulan purnama, sebuah tempat yang dikenal sebagai Jembatan Cahaya, di mana dunia nyata dan dunia mistis saling bertemu.
Pada bulan purnama berikutnya, Ainun dan Akmal bertemu di Jembatan Cahaya. Cinta mereka semakin mendalam, dan mereka merasa lebih dekat dari sebelumnya. Meskipun dunia mereka masih terpisah, mereka merasa bahwa mereka telah menemukan cara untuk saling mendukung dan berbagi hidup mereka meskipun berada di dua tempat yang berbeda.
Dengan bantuan batu lunar dan ritual kuno, mereka berhasil memperkuat hubungan mereka, dan mereka tahu bahwa meskipun ada tantangan dan rintangan, cinta mereka selalu mampu mengatasi segala halangan. Mereka melanjutkan kehidupan mereka, saling mencintai dan mendukung dari jarak jauh, memastikan bahwa jembatan antara dua dunia tetap kuat dan penuh kasih.
Dan dengan cara itu, Ainun dan Akmal membuktikan bahwa cinta sejati mampu melintasi batas-batas dunia, menyatukan hati yang terpisah oleh jarak dan waktu, dan menciptakan kisah yang akan dikenang selama-lamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H