Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penyesalan

25 Juli 2024   06:55 Diperbarui: 25 Juli 2024   06:58 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar:https://pixabay.com)

Penyesalan

Di ujung langit fajar yang terang perlahan,
Ada kenangan terlukis di angan,
Kata-kata tak terucap, tak terjelaskan,
Hanya bisikan hati yang tertinggal di jalan.

Waktu berlari, tak pernah berbalik,
Membawa cerita, getir dan manis,
Namun di balik tawa, ada luka yang terlukis,
Penyesalan hadir, mengusik batin yang teriris.

Baca juga: Tiada yang Peduli

Andai bisa kembali, mengulang masa,
Aku akan berkata, akan mendengarkan suara,
Namun kini hanya diam, di tengah derita,
Menyesali langkah, yang salah arahnya.

Di bawah langit subuh, bintang-bintang berbisik,
Menyimpan rahasia, impian yang klasik,
Penyesalan adalah guru, yang tak terlihat,
Mengajarkan kita, tentang arti yang melekat.

Jangan biarkan masa lalu, mengurung jiwa,
Belajarlah dari penyesalan, tumbuh dewasa,
Karena di balik kelam, ada cahaya,
Yang menuntun langkah, menuju asa.

Py Laba, 25 Juli 2024

Baca juga: Burung Camar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Ayah dan Gunung

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun