Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Jangan Pilih Kasih Terhadap Anak

22 Juli 2024   22:22 Diperbarui: 23 Juli 2024   05:31 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: ibupedia.com)

Jangan Pilih Kasih terhadap Anak

Pilih kasih terhadap anak merupakan masalah yang sering kali tidak disadari oleh orang tua, tetapi dapat memberikan dampak besar terhadap perkembangan emosional dan psikologis anak. Pilih kasih terjadi ketika orang tua menunjukkan preferensi yang lebih jelas atau perhatian yang lebih besar kepada satu anak dibandingkan dengan anak yang lain. Perilaku ini, meskipun mungkin tidak disengaja, dapat menimbulkan perasaan tidak adil, kecemburuan, dan ketidakpuasan di antara anak-anak.

Dampak Negatif dari Pilih Kasih

  1. Merusak Harga Diri Anak: Anak yang merasa diabaikan atau kurang diperhatikan mungkin mengalami penurunan harga diri. Mereka bisa merasa kurang berharga atau tidak dicintai oleh orang tua mereka, yang dapat mempengaruhi rasa percaya diri dan pandangan mereka terhadap diri sendiri dalam jangka panjang.

  2. Membentuk Hubungan yang Tidak Sehat Antar Saudara: Pilih kasih bisa menciptakan persaingan yang tidak sehat dan permusuhan di antara saudara kandung. Anak yang merasa diabaikan mungkin merasa cemburu atau marah kepada saudara yang diperlakukan lebih baik, yang bisa merusak hubungan persaudaraan mereka.

  3. Menyebabkan Perilaku Menyimpang: Anak yang merasa diabaikan mungkin mencari perhatian dengan cara negatif, seperti melakukan tindakan yang melanggar aturan atau perilaku yang tidak diinginkan. Mereka mungkin berpikir bahwa cara tersebut adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan perhatian orang tua.

  4. Menghambat Perkembangan Emosional: Anak yang merasa tidak mendapatkan cinta dan perhatian yang cukup mungkin mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemampuan emosional yang sehat. Mereka mungkin kesulitan dalam mengekspresikan perasaan mereka atau membentuk hubungan yang stabil dengan orang lain.

Mengapa Pilih Kasih Terjadi?

Ada berbagai alasan mengapa pilih kasih bisa terjadi dalam sebuah keluarga. Beberapa di antaranya termasuk:

  1. Kepribadian Anak: Orang tua mungkin secara alami merasa lebih dekat dengan anak yang memiliki kepribadian yang mirip dengan mereka atau yang lebih mudah diatur. Ini bisa membuat mereka memberikan perhatian lebih kepada anak tersebut tanpa disadari.

  2. Kondisi Kesehatan atau Kebutuhan Khusus: Anak dengan kondisi kesehatan tertentu atau kebutuhan khusus mungkin memerlukan perhatian lebih. Namun, penting bagi orang tua untuk memastikan bahwa anak-anak lain juga merasa diperhatikan dan dicintai.

  3. Harapan dan Proyeksi Orang Tua: Terkadang, orang tua memiliki harapan tertentu untuk anak-anak mereka dan mungkin menunjukkan preferensi kepada anak yang memenuhi harapan tersebut. Misalnya, seorang ayah yang suka olahraga mungkin lebih memperhatikan anak yang juga suka olahraga.

  4. Tekanan Sosial dan Budaya: Di beberapa budaya, anak laki-laki mungkin lebih dihargai daripada anak perempuan, atau sebaliknya. Tekanan sosial dan budaya seperti ini dapat mempengaruhi cara orang tua memperlakukan anak-anak mereka.

Cara Menghindari Pilih Kasih

  1. Sadar dan Refleksi Diri: Langkah pertama untuk menghindari pilih kasih adalah dengan menyadari dan mengevaluasi perilaku Anda sebagai orang tua. Perhatikan apakah Anda cenderung memberikan perhatian lebih kepada satu anak dibandingkan yang lain.

  2. Memberikan Perhatian yang Adil: Usahakan untuk memberikan perhatian yang seimbang kepada semua anak. Ini tidak berarti memberikan perhatian yang sama persis, tetapi lebih kepada memastikan bahwa setiap anak merasa diperhatikan dan dicintai.

  3. Berkomunikasi Secara Terbuka: Ajarkan anak-anak untuk mengungkapkan perasaan mereka dan dengarkan keluhan mereka dengan serius. Jika ada anak yang merasa diabaikan, bicarakan perasaan mereka dan pastikan mereka tahu bahwa mereka dicintai dan dihargai.

  4. Menghargai Keunikan Setiap Anak: Setiap anak adalah individu yang unik dengan kebutuhan dan minat yang berbeda. Hargai keunikan ini dan berikan dukungan sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak.

  5. Melibatkan Diri Secara Aktif dalam Kehidupan Anak: Luangkan waktu untuk terlibat dalam kegiatan yang disukai oleh setiap anak. Ini bisa mencakup kegiatan sehari-hari, hobi, atau aktivitas khusus yang mereka nikmati.

  6. Mendisiplinkan dengan Adil: Pastikan bahwa aturan dan konsekuensi berlaku sama untuk semua anak. Jangan memberikan hukuman yang lebih berat atau lebih ringan kepada satu anak dibandingkan dengan yang lain tanpa alasan yang jelas dan dapat dipahami.

Kesimpulan

Pilih kasih terhadap anak adalah isu yang kompleks dan sering kali tidak disadari, tetapi dampaknya sangat signifikan. Sebagai orang tua, penting untuk menyadari dan mencegah perilaku pilih kasih agar semua anak merasa dicintai, dihargai, dan mendapatkan perhatian yang adil. Dengan memberikan perhatian yang seimbang, berkomunikasi secara terbuka, dan menghargai keunikan setiap anak, orang tua dapat menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dan mendukung perkembangan emosional dan psikologis yang sehat bagi semua anak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun