Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Burung Camar

22 Juli 2024   17:26 Diperbarui: 22 Juli 2024   18:19 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Burung Camar (Sumber gambar: https://pixabay.com)

Burung Camar

Di ufuk senja yang merona,
Burung camar terbang bebas di udara,
Sayapnya mengepak, menyapu awan,
Melintasi cakrawala yang tiada batasan.

Dengan angin laut sebagai teman setia,
Ia melayang tanpa ragu, tanpa beban,
Menembus sinar mentari yang keemasan,
Menyambut malam dengan sorak riang.

Baca juga: Ayah dan Gunung

Tak ada rantai yang membelenggu,
Tak ada batas yang menghalangi,
Hidupnya adalah puisi kebebasan,
Menari di atas gelombang yang menghampar luas.

Dari satu pulau ke pulau lainnya,
Dari puncak gunung ke lembah sunyi,
Burung camar terbang tinggi,
Menggapai mimpi dalam alunan simfoni.

Oh, andai aku bisa seperti burung camar,
Terbang bebas tanpa khawatir akan hari esok,
Menyambut hidup dengan hati yang lapang,
Melepaskan segala beban, menuju cakrawala harapan.

Baca juga: Senin Datang Lagi

Burung camar, simbol kebebasan,
Dalam kepak sayapmu tersimpan rahasia,
Mengajarkan kita untuk berani bermimpi,
Melangkah maju, meraih langit tanpa henti.

Paya Laba, 22 Juli 2024

Baca juga: Merayu Tuhan

Awaluddin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun